Pages

Thursday 19 June 2014

Cari Tahu Cara Merawat Gusi Sehat Keluarga

Narasumber Parodontax Blogger Meet Up yang handal dan terpercaya (dok.pribadi)
Gusi seringkali menjadi bagian yang terlupa dalam menjaga kesehatan mulut. Padahal menjaga kesehatan gusi, selain gigi dan bagian-bagian lain dalam mulut tak kalah penting. Jujur saja, saya termasuk salah satunya. Mau tahu darimana tanda-tanda permasalahan gusi? Yuuk lanjut baca cerita saya.

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan datang dalam Parodontax Blogger Meet Up yang diadakan di lantai 2, Hongkong CafĂ© di Jl. Sunda, Jakarta Pusat. Acaranya rame, seru dan ala perempuan banget. Kita mulai dengan membicarakan alarm tubuh yang terdiri dari alarm psikologis dan biologis. Nah kalau alarm psikologis itu dipandu oleh Anna Surti Ariani S.Psi, M.Si, alias Mba Nina yang saya singgung sebagian dalam posting saya "Sinergi Parodontax dan Blogger Mengedukasi Masyarakat tentang Kesehatan Gusi"

Drg Sandra sedang berbagi cerita dan pengetahuan tentang kesehatan gusi (dok.pribadi)
Nah, posting kali ini saya mau cerita lebih banyak mengenai alarm biologis yang diungkapkan drg Sandra Olivia MARS, Sp Perio. Nah, dokter cantik berjilbab ini bisa disebut salah satu ahli spesialis gusi yang masih terbilang jarang di Indonesia.

Membuka obrolan, drg Sandra bertanya kepada seluruh peserta, siapa yang memiliki masalah dengan gusi? Tak ada yang menjawab. Namun, ketika ditanya lagi, siapa yang pernah mengalami keluar darah saat menyikat gigi, sebagian peserta pernah mengalami. Yang dijawah drg Sandra, sebenarnya hal itu adalah salah satu indikasi permasalah gusi, hanya saja banyak yang tidak mengetahui itu. Naah loooo...

"Jadi banyak yang ke dokter itu kalau gigi berlubang dan sakit. Jarang banget yang bilang, sepertnya masalahnya di gusi atau bilang "Dok, sepertinya gusinya bermasalah deh," katanya. 

Menurut drg Sandra, sebagian besar orang ke dokter gigi yaitu mencapai 98% lantaran keluhan sakit gigi. Hanya 2% yang datang ke dokter gigi untuk mengatasi keluhan gusi. Faktanya, menurut Synovate Asia Bus 2011, sebanyak 5 dari 10 orang di Indonesia memiliki penyakit gusi. Sementara itu, Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2011 mengungkap, 60% orang di Indonesia memiliki masalah gusi. Duuuh..serem yaa.
Permasalahan gusi sering timbul tanpa rasa sakit, sehingga harus diwaspadai (dok.pribadi)

"Kira2 kenapa tidak pernah mengeluh masalah gusi? Biasanya, tidak dikeluhkan karena tanpa rasa sakit. Sebenarnya tanda-tanda biologisnya banyak, kitanya yang tidak tahu. Karena memang masalah gusi ini silent disease. Diam-diam tapi wow," jelas drg Sandra. Nah loo lagi deh yaa :(
Untuk itu, sebelumnya kita harus kenalan lebih jauh dulu tentang gusi donk ya, agar tahu mana gusi sehat dan tidak sehat. Secara singkat, gusi atau periodontium adalah salah satu jaringan penyangga gigi.

"Ibu-ibu bisa bayangkan jika tidak ada gusi? Nah, manfaat dari gusi itu ada dua yaitu estetik dan proteksi, melindungi tulang dan akar gigi," kata drg Sandra bersemangat berbagi ilmu.

Untuk gusi sehat, ciri-cirinya antara lain warna pink, stabil, struktur halus dan terlihat puncaknya, penampakan stiplling atau seperti kulit jeruk, tidak ada gusi berdarah dan tidak ada rasa nyeri.


"Gusi tidak sehat? antara lain, bengkak. Kita sikat gigi, meludah dan ada darah, itu berarti ada masalah," paparnya.

Drg Sandra menambahkan, banyak orang yang menganggap berdarah saat menyikat gigi karena menyikat terlalu keras atau sudah mulai tua, padahal itu merupakan salah satu tanda awal adanya radang atau masalah awal pada gusi. 


Selain itu, ciri-ciri ada permasalahan dengan gusi antara lain adanya karang gigi, gusi berwarna merah, bau mulut atau halitosis. Untuk gejala lebih lanjut, adanya gigi goyang dan resesigusi (gusi turun atau naik). Ada tiga jenis gangguan umum pada gusi, yaitu
    1. Gingivitis : ciri-ciri radang ringan, ada perdarahan & tidak, pembentukan karang gigi, bau mulut.
    2. Periodontitis: ciri-ciri radang sedang, maturasiplak, karang gigi, tulang terinfeksi (terkena), bengkak, terkadang nyeri, bau mulut.
    3. Advanced Periodontitis : ciri-ciri infeksi parah, kegoyangan gigi, kerusakan tulang, gigi berpindah tempat (bergeser), bengkak, nyeri, bau mulut.
Tapi, apa sebenarnya yang menjadi penyebab utama masalah pada gusi? Drg Sandra menyebut plak, sebagai salah satunya. Plak adalah lapisan lunak yang tidak berbau dan tidak berwarna dan yang terdiri dari kombinasi mikroorganisme yang melekat pada gigi, secara alamiah plak pasti akan bertumbuh di gigi sebagai respons pertahanan tubuh.

"Plak kalau tidak dibersihkan berkolonisasi. Seperti ibu2 blogger suka ngumpul, sama itu juga jadi produktif," kata drg Sandra. Jika tidak dibersihkan plak akan membentuk yang biasa disebut karang gigi dan menyebabkan radang pada gusi sehingga ketika tersentuh, misalnya oleh sikat gigi, dapat mengeluarkan darah 

*Iya dok ngerti, tapi, masa kita ngumpul disamain sama plak sih -__-

Risiko Tinggi Ibu Hamil

Siapa saja yang berisiko tinggi mengalami masalah gusi? Laki-laki yang merokok, anak usia remaja pada masa pubertas, yang memiliki kecenderungan genetik, serta perempuan karena  ada proses hormonal seperti menstruasi, hamil dan menyusui. Bahkan, presentasi drg Sandra menyebutkan, 47% perempuan hamil mengalami masalah gusi :( Mba Desy Bachir, MC kita hari itu kebetulan sedang hamil, semoga sehat-sehat dan terhindar dari segala permasalahan ya mba.

Risiko masalah gusi ada pada semua anggota keluarga (dok.pribadi)
Lebih lanjut, penelitian terhadap ibu hamil yang mengalami masalah gusi bisa mengalami komplikasi seperti kelahiran prematur, pre-eklamsia dan kelahiran bayi dengan berat rendah. Duuuh..hati-hati ya buat temen2 yang sedang hamil, coba cek ke dokter gigi. Atau, kalau bisa, periksanya sebelum hamil, saat masih merencanakan kehamilan.

Ibu hamil yang mengalami masalah gusi bisa mengalami komplikasi, hati-hati yaa (dok.pribadi)
Salah satu pernyataan dari drg Sandra benar-benar "mencubit" saya adalah ketika gusi terasa bengkak, atau istilahnya "njendol" terutama saat stres. Saya beberapa kali mengalami itu. Mungkin juga karena lokasi gigi yang berada dibawah gusi yang sering bengkak itu, saat ini tambalannya sudah lepas, alias bolong. Ditambah, hidung saya yang terasa sering mampet, padahal ketika periksa ke dokter THT tidak ada masalah. Kemungkinan sih, menurut drg Sandra, itu memang karena gigi bolong saya itu.

Alhasil, saya mendapat peringatan dari drg Sandra untuk segera memeriksakan diri ke dokter gigi. Selama ini sih, memang sudah berniat dok, tapi kok berat sekali ya rasanya hehehe :D

Tips Menjaga Gusi Sehat

Sebenarnya untuk menghindari segala permasalahan gusi, seperti gusi berdarah, radang dan sebagainya, itu tidak sulit. Menurut drg Sandra, langkah-langkah yang perlu dilakukan, antara lain:


1. Rutin menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari, pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Jika dirasa perlu sikat gigi setelah makan siang, boleh dong. Gunakan juga pasta gigi yang tepat untuk perawatan gigi dan gusi. Parodontax bisa jadi pilihan, karena memiliki kandungan 70% bahan-bahan khusus, yang terdiri dari garam mineral dan ekstrak herbal yang secara simultan mampu merawat dan mencegah permasalahan gusi. Kandungan garam mineral (sodium bicarbonate) pada pasta gigi Parodontax, teruji secara klinis dapat membantu mencegah dan mengangkat penumpukan plak yang merupakan penyebab awal masalah gusi, secara efektif. Juga, pilih sikat gigi yang berbulu lembut, kan kalau kasar kasihan gigi apalagi gusi, bisa-bisa luka.


2. Sudah rajin sikat gigi, bukan juga berarti otomatis bisa langsung memperoleh gigi dan gusi sehat. Untuk mendukung itu, drg Sandra sangat menyarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat. Yang seharusnya dihindari itu merokok, Bukan hanya karena dapat berakibat sebagaimana iklan, "Rokok membunuhmu", tapi rokok bisa menyebabkan berbagai penyakit, termasuk gigi dan gusi, serta kesehatan mulut secara keseluruhan. Konsumsi makanan bergizi seimbang setiap hari dan air putih, juga penting loh ya.

Ingat hindari rokok, konsumsi makanan bergizi dan minum air putih yang cukup yaa (dok.pribadi)
3. Rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan untuk menjaga kesehatan keluarga. Hehe ini juga sebenarnya catatan untuk saya. Sakit gigi saja rasanya kalo ke dokter gigi, segan-segan gimana gitu, apalagi gak sakit. Padahal justru paling enak ke dokter gigi itu sebelum sakit ya *catettt*:)

Seperti yang disebut Mba Amanda, Assistant Brand Manager Parodontax GlaxoSmithKline Oral Health Care dalam posting saya sebelumnyasalah satu alasan mereka mengundang kami para blogger perempuan, terutama yang sudah berpredikat ibu2, karena kami adalah garda depan dalam menjaga kesehatan keluarga. 


Semoga adanya Blogger Meet Up yang dilakukan Parodontax bersama kami, blogger perempuan dapat bermanfaat, tidak hanya bagi keluarga kami masing-masing, namun juga dapat menyentuh keluarga-keluarga lain melalui tulisan kami, sehingga semakin tinggi kesadaran untuk menjaga kesehatan gusi dan mulut. Amin ya rabbal 'alamiin.

Parodontax untuk menjaga kesehatan gusi dan mulut. Anak kecil aja tahu kok ^^ (dok.pribadi)
*Alhamdulillah menang juara ke-2 Lomba Blogging Gusi Sehat Keluargaku bersama Parodontax

5 comments:

  1. Wah ini saya banget mba, suka berdarah kalo gosok gigi. Makaaih infonya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangan lupa cek2 ke dokter gigi setiap 6 bulan ya mba. Makasih udah mampir ^^

      Delete
  2. Wah lengkap sekali tulisan, ulasan, review dan juga pembahasannya yang runut dan lengkap mengenai kesehatan Gusi. Ini memang perlu diberikan kepada anak anak usia dini agar mereka segera tanggap dan mulai memperhatikan gusi dan keseharan gigi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih kang Asep sudah mau berkunjung. Iya, semoga info mengenai gusi dan gigi ini bermanfaat :D

      Delete
  3. Iya mba, kalo denger ceritanya drg Sandra ttg akibat gusi yang radang itu syereeem.

    Makasih info giveaway-nya ya mba. Meluncur ke tkp yaa.

    ReplyDelete

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...