Pages

Tuesday 14 July 2015

Anak-anak Belajar Antri? Bisa Kok

Saya pernah membaca mengenai guru di Australia yang merasa lebih khawatir jika murid-muridnya tidak bisa antri, dibandingkan tidak bisa mengerjakan soal matematika. Mengapa? Karena untuk melatih anak matematika dapat dilakukan secara intensif hanya dalam jangka waktu 3 bulan. Sedangkan, membangun kebiasaan antri dibutuhkan waktu 12 tahun! Pantas saja mereka khawatir.

Bagaimana dengan di Indonesia? Sayangnya, antri masih bisa dibilang budaya asing. Hiks. Saya kerap diserobot saat antri, ataupun terkadang tidak dapat dibentuk antrian sama sekali. Misalnya, saat di toilet ataupun berbelanja di tempat-tempat tertentu. 

Semoga kebiasaan antri anak-anak ini berkembang hingga mereka dewasa nanti. (dok.pribadi)

Monday 13 July 2015

Antara Saya, Bu Warsem dan Dompet Dhuafa di Bulan Ramadhan

Selama bulan Ramadhan tahun ini, sepertinya saya berkali-kali diingatkan untuk lebih banyak bersyukur. Hari Minggu (12/7) saya diajak bergabung bersama tim Dompet Dhuafa ke salah satu kawasan di bilangan Klender, Jakarta Timur. Disanalah kemudian saya bertemu Bu Warsem dan keluarganya.

Saat berangkat, saya masih mengira akan menghadiri acara buka puasa bersama dengan anak yatim piatu. Namun, rupanya tidak demikian. Saya dan beberapa rekan blogger mengunjungi rumah salah seorang penerima Program Jaminan Makanan dari Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa. Awalnya saya tak menyangka, ada jaminan sejenis itu.

Mas Darim, Bu Warsem dan Pak Fauzan (dok.pribadi)


Sunday 5 July 2015

Berbagi Kebahagian Bersama di Rumah Silaturahmi XL

Kepala mungilnya yang berbalut jilbab berwarna merah dan putih itu tampak mencari-cari diantara kerumunan orang. Saya segera menghampirinya sambil tersenyum.

Malam itu kami dipertemukan di acara buka bareng Rumah Silaturahmi XL yang dilaksanakan di Lollipop, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan. Kami sama-sama menggunakan nomor 21 di dada sebelah kiri kami.

Saya dan Fira setelah main perosotan yang rasanya panjaaaang bgt (dok.pribadi)


Saturday 4 July 2015

Ketika Nurani Bicara, Haruskah Logika Dicampakkan?

“Follow your heart but take your brain with you.”― Alfred Adler.  Merupakan salah satu quote favorit saya. Sama halnya seperti bilang, nurani harus seimbang dengan logika. Pengalaman saya beberapa waktu lalu memberi saya pelajaran mengenai hal tersebut.

Jujur saja, pekerjaan dan tempat kerja merupakan hal yang sering membuat saya galau. Ketika kesempatan mengetuk, saya sulit mengatakan "tidak", apalagi jika hal itu menggugah keingintahuan saya. Meski  usia sudah diawali angka 3, saya masih sangat suka belajar hal baru dalam bekerja. It's always excites me. Apalagi kalau saya masih diberi ruang untuk membuat kesalahan dan berkreasi disana.

Good things happens when you meet strangers ~ Yo yo Ma.  


Thursday 2 July 2015

ASUS Zen Power, Power Bank Imut Berdaya Besar

Apa jadinya kalau baterai Hp tiba-tiba habis? Repoooot. Itulah yang saya alami beberapa kali. Apalagi waktu pekerjaan saya masih mengharuskan jalan sana sini. Duuuh hal seperti ini lebih dari sekedar bikin kesel, tapi ganggu aktivitas. Akhirnya saya pun memiliki dua power bank. Namun, kok rasanya keduanya belum maksimal ya.

Keluhan saya yang pertama, daya power bank yang saya miliki sangat kecil. Jad hp belum selesai di charge, tp daya power bank sudah habis. Lalu, keduanya sangat tidak stabil kalau dibawa dalam perjalanan, jadi kalau saya bergerak, maka akan mati hidup gitu deh. Keluhan ketiga adalah seiring dengan waktu, daya mereka semakin lemah sehingga tidak maksimal lagi saat digunakan :( Lalu bagaimana donk?

Asus Zen Power, praktis dan tidak makan tempat saat dibawa (dok.pribadi)

Sampai akhirnya dari info dari seorang teman yang baik hati mengantarkan saya pada ASUS Zen Power. Ya awalnya sempat lah saya pesimis karena pengalaman2 sebelumnya menggunakan power bank. Ternyata beda loh yang ini.

ASUS Zen Power ini sebesar ukuran kartu kredit, meski masih terhitung cukup tebal. Daya yang dimiliki cukup luar biasa 10050 mAh. Ini sih beberapa kali lipat jika dibandingkan power bank milik saya sebelumnya.

Asus Zen Power jadi andalan (dok.pribadi)

Untuk mengisi daya ASUS Zen Power ini hingga penuh, perlu sekitar 5-6 jam. Dari pengalaman saya beberapa hari ini ditemani ASUS Zen Power, saya tidak perlu melakukan charge setiap hari. Untuk ponsel yang saya gunakan, power bank ini dapat mengisi baterai hingga 3 kali lebih. Senaaaang ^_^

Buat para wanita seperti saya, tampilan ASUS Zen Power ini juga cukup menarik loh. Warna warninya keren, pas dengan desain yang elegan. Saya sendiri menggunakan warna sheer gold alias warna emas yang super ok. Selain itu, ada juga pilihan warna silver, merah, hitam dan biru. Hahaha saya sih jadi pengen punya semuanya :D


Spesifikasi ASUS ZenPower 10.050mAh

Tipe Baterai   : Japanese Lithium-ion rechargeable cell
Input / Ouput : DC 5V 2.0A / DC 5V 2.4A Quick Charging
Kapasitas        : 3.6V / 10.050mAh
Waktu
Pengisian        : 5,5 Jam dengan standar kabel 5V/2.4A atau 6 Jam dengan kabel 5V/2A
Ukuran/ Berat : 90,5 x 59 x 22 mm | 215g
Warna             : Osmium Black, Sheer Gold, Glamor Red,Azure Blue, Brilliant Silver

Tiap kemasan pembelian ASUS Zen Power terdiri dari power bank, kabel USB dan kartu jaminan alias garansi yang bisa berlaku sampaii 1 tahun. Tapi itu juga tergantung penjualnya, jadi jangan segan tanya2 soal garansi ini ya. Harga ASUS Zen Power juga bisa beragam tiap penjual. Umumnya harga jual Rp 300 ribu. Pokoknya gak nyesel deh.

Jadi sekarang sudah siap memutuskan pakai power bank apa kan? Pilih ASUS Zen Power seperti saya yuuk :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...