Pages

Friday 27 June 2014

Sebulan (Mencoba) Food Combining

Buah kiwi kesukaan saya, tapi gak sering2 karena harganya lumayan mihil (dok.pribadi)
Aheeeyy..selamat sore semuaaa! Gak terasa sudah sekitar satu bulan saya mencoba ber-food combining alias FC, sebelumnya pengalaman saya sekitar dua minggu yang lalu jadi FC-er dalam posting ini Food Combining Itu Diet ya?

Penasaran kan gimana perkembangannya setelah satu bulan? Iya kan. Hehehe iya aja lah ya, lumayan nyenengin orang, mumpung mau bulan Ramadhan nih :D

Pertama, soal berat badan. Alhamdulillah, gak banyak perubahan. Gak sampe 1 kg deh turunnya. Mungkin karena food combining saya masih banyak cheat alias curangnya kali ya. Kalo siang, masih susah menolak ajakan makan mie ayam sama temen kantor, atau makan bakso langganan pas diajak suami, hihihi gitu deh.

Tapi lumayan terasa di bagian perut, lebih kecil sedikit siiiih, karena pas makan sekarang, jarang merasa kenyang yang sampe begah gitu. Tapiiii, kalo di bagian tubuh lain, belum keliatan perubahan tuh. Memang kan ya saya niatnya bukan untuk nurunin berat badan, jadi ya nyantai aja juga.

Nah, yang paling kerasa banget sama saya ini adalah perlengkapan obat2an yang selalu saya bawa, seperti obat mag, sakit kepala, diare itu hampir sebulan ini gak terpakai. Saya sendiri sampai heran. Gimana gak? Dalam satu bulan itu, padahal dua anak saya gantian sakit yang membuat stamina saya bener2 diuji :(

Saat kakak sakit, mulai Jumat sampai hari Minggu, demamnya tinggi. Otomatis tidur saya gak teratur karena jagain seharian. Alhamdulillah, saya tidak sampai ikut sakit seperti yang kemarin2. Kemudian, saat adik Sandya batuk dan bersin, sedikit demam, sekitar 3 hari yang lalu, saya juga sempat semi begadang, karena tidurnya bocah lanang gak nyenyak. Alhamdulillah, besok paginya saya kuat beraktivitas seperti biasa. Kalau saya bandingkan dengan stamina saya sebelum FC sih jauuuuuhhh banget.

Saya yang biasanya bisa 2 hari sekali minum obat maag, sepertinya sudah hampir sebulan ini tidak menyentuhnya sama sekali. Saat Mama dan asisten di rumah saya, ribut terkena diare, Alhamdulillah saya tidak kena. Padahal dulu, saya sih salah satu peserta tetap. Nah, kalau bukan lantaran FC, apa donk?

Dengan dasar pemikiran itu, maka sekarang saya mulai mengintensifkan buah dan sayur, terutama ketika anak-anak sakit. Misalnya, saat Sandya bersin2 dan batuk, maka saya sengaja mengajaknya makan buah sebelum sarapan yang lain. Tentu saja, buahnya saya pilih yang matang dan rasanya manis. Seperti pepaya ataupun anggur manis. Sekitar dua hari saya lakukan itu, dengan dibantu vitamin juga, pas hari ke-3, demam Sandya turun dan batuk pileknya sudah reda. Aiiiihh senangnyaaa :)

Oh ya, ada satu lagi. Biasanya nih saya itu paling males yang naik tangga penyeberangan. Soalnya suka bikin ngos2an. Eh beberapa hari yang lalu, saya terpaksa naik turun tangga itu bolak balik, dan tidak sampai ngos2an seperti dulu sebelum FC. Pegel2 setelah naik turun tangga juga gak kerasa *nunggu tepok tangan :D

Nah, menjelang puasa di bulan Ramadhan nanti, saya jadi rajin browsing temen-temen FC yang sudah pengalaman. Macem-macem deh pengalamannya. Nanti sekalian saya cerita dengan pengalaman saya dalam posting berikutnya, tungguin donk yaa ;)

Anyway, moga-moga puasa kita semua lancar dan berkah yaa. Khusus untuk saya, semoga tidak kebanyakan cheat dan tergoda dengan makanan saat undangan buka puasa nanti. Aamiin.

Mohon maaf lahir dan batin ya teman-teman ^_^











Thursday 26 June 2014

Renungan Hujan

Sinar matahari yang berjuang menembus awan mendung (dok.pribadi)
Siang itu tak tampak matahari dan awan putih berarak. Sejak pagi, hanya awan gelap dan rintik hujan yang menghiasi langit. Saya pun memulai hari dengan berusaha membangkitkan semangat hari itu. Sayangnya, ada beragam aktivitas yang menuntut saya, meski semangat itu tak kunjung datang.

Alhasil, saya hanya beraktivitas tanpa semangat. Jangankan bersiul riang memulai hari, wajah tak merengut saja sudah lumayan.

Hari itu saya harus berhadapan dengan seorang pegawai dari sebuah bank ternama. Jika mendengar penjelasannya saja sudah malas, jadi bisa ditebak bagaimana saya bereaksi. Senyum dipaksa dengan sedikit basa basi, akhirnya keluar dari mulut saya.

Melanjutkan perjalanan ke tempat kegiatan, merupakan sebuah keharusan. Meski sebenarnya, saya ingin melemparkan diri kembali ke rumah. A woman should do what she has to do.

Langkah saya kemudian ditemani rintik hujan yang semakin menjadi. Untunglah sebuah bis besar segera datang menyelamatkan saya. Naik ke dalam bis yang penuh sesak dengan penumpang yang biasanya lengang, kali ini penuh oleh ibu-ibu beserta anak-anaknya yang akan menuju sebuah pasar di tengah kota metropolitan yang disebut sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara.

Saya duduk di bagian paling belakang bis. Sambil membaca buku yang sengaja saya selipkan di tas sebelum keluar rumah, saya berpikir, apakah hari ini akan berbeda jika matahari bersinar cerah dan tak ada rinai hujan yang menyirami bumi? Mengapa mendung dan hujan senantiasa dihubungkan dengan hal-hal suram dan membuat hati galau, padahal hujan sendiri merupakan anugrah Sang Pencipta yang sungguh luar biasa.

Analisa dangkal saya mengatakan, mungkin karena reaksi primitif manusia terhadap hujan. Mengapa saya sebut primitif, karena hal itu tak berubah sejak manusia pertama dulu. Hujan membuat kita berteduh, berlindung di tempat ternyaman bersama dengan orang-orang yang kita cintai. Sehingga, saat hujan dan kita sendirian atau bersama orang-orang yang tak kita kenal dan sebaliknya, maka rasa sendiri dan kesepian itu akan menyapa.

Ingin bukti? Cobalah berada dalam suasana mendung dan hujan didalam bis yang penuh sesak dengan puluhan orang yang tak kita kenal, bandingkan dengan menikmati rinai hujan didalam rumah, didalam kamar sebagai tempat ternyaman bersama dengan orang-orang yang dicintai. Yang mana yang akan kita pilih?

Mungkin hujan mengisyaratkan kita untuk berhenti sesaat dan menikmati hari bersama orang-orang yang kita cintai. Hanya saja, manusia modern saat ini terlalu sibuk untuk melakukan itu. Banyak pekerjaan dan aktivitas penting yang akan terlewat jika demikian.

Tak terasa, bis yang saya tumpangi sudah sampai. Selamat menikmati hari ini :)

Wednesday 25 June 2014

Halau Penyakit dan Sehat Maksimal Berkat Air Layak Minum Pure It

Air minum tak sekedar jernih tapi harus terbebas dari kuman dan bahan berbahaya (dok.pribadi
Saya punya banyak kisah tentang air minum yang menurut saya pantas saya bagi dalam tulisan di blog. Sebab, saya percaya bahwa kondisi seseorang tidak hanya sebatas makanan yang dikonsumsi, tapi juga air yang diminumnya. You are what you eat, and drink.

Beberapa belas tahun yang lalu ketika saya masih menjadi anak kos di Bandung, saya tertolong terapi air yang saya lakukan, yaitu minum 1,5 liter air setiap bangun tidur. Mengapa saya bilang tertolong? Sebab, sekitar satu bulan kemudian, saya sempat mengalami diare berkepanjangan lebih dari 3 hari sebelum saya akhirnya ke dokter dan Alhamdulillah tidak berefek banyak sebab konsumsi air saya mencukupi. Saya tidak sampai mengalami dehidrasi.

Kemudian, saat sudah memiliki anak, saya sangat memperhatikan asupan air mereka. Sebab, air yang sudah dimasak pun tak bisa menjamin sudah layak dan terbebas dari segala kuman yang dapat mengganggu kesehatan.

Putri saya sewaktu masih berusia kurang dari satu tahun, pernah mengalami diare. Saya segera membawanya ke dokter untuk berobat. Alhamdulillah sembuh dengan cepat. Namun, hal itu berulang tiap beberapa bulan sekali. Hmm ada apa ini?

Saya pun mengadakan survei kecil-kecilan. Rupanya anak saya hampir selalu mengalami diare tiap kali musim penghujan, ataupun jika hujan selama beberapa hari mengguyur di sekitar rumah saya. Kami memang masih menggunakan air tanah/PAM yang dimasak untuk konsumsi di rumah. Solusi saya saat itu kemudian, menggunakan air mineral dalam kemasan. Kemudian, hal itu berulang ketika saya memiliki anak ke-2.

Aylaa dan Sandya,yang saya yakini kesehatannya dipengaruhi air yang mereka minum (dok.pribadi)
Hanya saja, konsumsi air mineral tersebut tidak bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga, karena harganya lumayan mahal. Sementara, air isi ulang tak pernah saya jadikan pilihan, sebab saya tak yakin dengan kualitasnya. Jadi prioritas kami adalah air mineral dalam kemasan hanya untuk anak-anak. Tapi, bagaimana dengan orang dewasa di rumah kami?

Kebetulan di rumah saya ada Mama dan Papa. Ketahanan mereka yang lanjut usia, sekiranya sudah menurun, tak ubahnya anak-anak. Kasihan jika mereka harus mengalami gangguan pencernaan karena air minum yang saya sediakan tidak layak.

Belum lama ini saya mengikuti pola makan food combining yang sangat menekankan pentingnya asupan air berkualitas, selain jumlah yang harus dikonsumsi. Memang ada jenis air yang disarankan. Hanya saja, harganya mahal, bahkan jauh lebih tinggi dari air mineral dalam kemasan. Untuk 5 liter, bisa dihargai Rp 35.000. Kalau sesekali, mungkin tak mengapa, tapi kalau untuk dikonsumsi terus menerus untuk seluruh anggota keluarga, waah bisa-bisa menjerit alarm dompet saya.

Oleh karena itu, saya pun harus putar otak cara memperoleh air yang layak minum untuk seluruh anggota keluarga, tanpa membuat pengeluaran saya membengkak. Ada dua penekanan, pertama kualitas air yang layak minum. Kedua, harga yang terjangkau.

Saya dan Mama, juga membutuhkan air layak minum sebagaimana anak-anak (dok.pribadi)
Saya mendengar mengenai water purifier atau pemurni air dari Unilever yaitu Pure It. Dari situs web http://www.pureitwater.com/ saya mengetahui bahwa produk ini tergolong istimewa karena tidak hanya menawarkan air minum yang terlindungi dari kuman berbahaya, namun juga sekaligus mudah, praktis dan dengan harga yang terjangkau. Woow!

Mengapa Pure It disebut mudah dan praktis? Sebab, Pure it tidak memerlukan sambungan ke keran. Tinggal tuangkan air tanah/PAM mentah yang biasa dimasak untuk minum ke dalam Pure It. Tidak juga perlu takut kekurangan air minum, sebab Pure it memiliki kapasitas wadah atas 9 liter dan wadah transparan 9 liter.

Lalu bagaimana cara kerja Pure It hingga dapat menjadi pemurni air ? Rupanya Pure It bekerja dengan teknologi canggih 4-tahap pemurnian air “Teknologi Germkill” untuk menghasilkan air yang benar-benar aman terlindungi sepenuhnya dari bakteri dan virus, yaitu:
  1. Saringan Serat Mikro untuk menghilangkan kotoran
  2. Filter Karbon Aktif guna menghilangkan parasit & pestisida berbahaya
  3. Prosesor Pembunuh Kuman, dengan 'programmed disinfection technology' menghilangkan bakteri dan virus berbahaya yang tidak terlihat.
  4. Terakhir yaitu Penjernih, yang membuat air jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami
Apalagi, Pure it sudah memenuhi kriteria ketat internasional dari Environmental Protection Agency (EPA), Amerika Serikat  untuk kemampuannya menghilangkan bakteri dan virus berbahaya. Lebih dari itu, kinerja Pure it juga telah diuji oleh lembaga ilmu pengetahuan  dan institusi kesehatan terkemuka di Asia, Eropa dan Amerika Serikat.

Pure It sudah memenuhi kriteria internasional untuk kemampuan menghilangkan bakteri dan virus (screenshot dari Pureitwater.com)
Bisa dibilang perlindungan yang diberikan Pure It terhadap air minum untuk kita berlapis, kok bisa?Nah untuk Perlindungan 1 dengan adanya Pure it Germkill Life Indicator yaitu  indikator unik yang akan memberitahukan beberapa hari sebelumnya kapan perlu mengganti 'Germkill Kit’.

Perlindungan ke-2, yaitu Mekanisme Penghentian Otomatis. Jika ‘Germkill Kit’ tidak diganti pada waktunya, Pure it secara otomatis akan menghentikan aliran air sampai penggantian dilakukan. Mekanisme Penghentian Otomatis Pure it akan menghentikan air sehingga air akan meluap dari Germkill Life Indicator. Hal ini akan yang kemudian menjamin air yang aman untuk diminum

Jika dari segi kualitas sudah sedemikian meyakinkan, maka saya mencoba menelusuri dari sisi harga. Untuk saya, jelas hal ini penting sekali.

Misalnya, harga air galon bermerk sekitar Rp 10 ribu untuk 19 liter. Sementara, untuk air isi ulang per galon bisa setengah harga itu. Namun, saya tidak menjadikan itu sebagai pilihan.

Kemudian, kita bandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk penggunaan Pure It yaitu Germkill Kitt yang harganya Rp 150 ribu/1500 liter atau sekitar 6 bulan untuk pemakaian normal.

Jika setiap bulan menghabiskan 8 galon, maka penghematan Pure It dibandingkan air galon dalam kemasan yaitu :
1 tahun : Rp    842.400
3 tahun : Rp 2.527.200
5 tahun : Rp 4.212.000

Selain itu, ada beberapa kelebihan Pure It yaitu  :

Jika dibandingkan memasak air:
-jauh lebih praktis
-menghilangkan polutan dalam air yang tidak dapat dihilangkan dengan memasak
-Hemat gas

Jika dibandingkan air galon bermerk:
-menghemat uang
-tidak repot menyediakan air karena bisa menggunakan air tanah/PAM biasa
-tidak khawatir kualitas air

Jika dibandingkan air isi ulang:
-tidak ragu kualitas sumber air
-tidak ragu bagaimana proses pemurnian air
-tidak khawatir kehabisan air

Pure It Marvela produk terbaru (screenshoot dari pureitwater.com)
Sementara untuk harga jual Pure It masih terjangkau yaitu untuk Pure It Classic Rp 650 ribu, dan produk terbaru yaitu Pure It Marvela yaitu Rp 2.500.000.

Namun, saya yakin harga itu sangat sepadan dengan manfaat yang diperoleh. Jika kita mau berinvestasi benda yang lain, mengapa tidak investasi Pure it untuk kesehatan?

Saya pribadi seakan menemukan jawaban atas kegelisahan saya terhadap air minum yang layak dikonsumsi yaitu dengan Pure It. Bonusnya, saya dapat rasa nyaman karena cara kerja Pure it yang praktis juga menghemat anggaran donk, itu yang gak kalah penting ya, teman-teman.

Semoga dengan air minum dari Pure It dapat menghalau berbagai jenis penyakit termasuk gangguan pencernaan, dan keluarga saya bisa sehat secara maksimal yaa. Aamiin.

Jadi, sekarang siapa yang mau minum? :D

*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Pure it dan Blogdetik





















Tuesday 24 June 2014

Cita-cita, Milik Orangtua atau Anak?

Screenshot facebook page komunitas ayah edy
Pada suatu hari saya melihat postingan dari Komunitas Ayah Edy di Facebooknya, dengan foto-foto dari beberapa orang terkenal dengan berbagai keahlian seperti Presiden Obama, Tiger Woods hingga Bob Sadino dan Rudi Chairudin dll.  

Isi postingannya sebagai berikut:


MEREKA SEMUA SUDAH JELAS MAU JADI APA ?

Sudahkah anak-anak kita jelas mau jadi apa ? 
Jangan hanya sekedar sekolah
Jangan hanya sekedar lulus
Jangan hanya sekedar ikut tes agar di terima di perti
Jangan hanya sekedar ikut-ikutan teman pilih jurusan di perti

TAPI HARUS JELAS DULU MAU JADI APA
baru cari jenis pendidikan yang mendukungnya secara penuh


Sebagian besar postingan dari Komunitas Ayah Edy tersebut biasanya sangat saya sukai, bahkan seringkali saya share, tapi untuk kali ini, saya sempat mengernyitkan dahi.

Jika demikian yang dilakukan orangtua, bisa-bisa orangtua yang terlalu banyak berperan dalam menentukan cita-cita anak untuk masa depan. Mengapa demikian, dan dimana salahnya? Bukankah Orangtua paling tahu yang terbaik untuk anak-anaknya?

Berkaca pada pengalaman saya, yang "diminta" oleh Papa saya untuk kuliah di Fakultas Hukum karena menurut beliau adalah pilihan terbaik, sementara minat saya sebenarnya adalah Fakultas Komunikasi. Hasilnya, saya berhasil menyelesaikan pendidikan itu, tapi apakah saya kemudian dengan senang hati berkecimpung didalamnya, itu lain cerita.

Hehe kalau teman-teman saya pastinya tahu, selama berkarir sejak akhir tahun 2002, tak pernah sekali pun saya menyentuh ranah hukum sebagai pekerjaan. Meski saya lulusan hukum, ternyata hati saya tak bisa dibohongi, untuk berkarir di bidang komunikasi, sehingga kemudian saya diterima sebagai reporter di sebuah harian ekonomi. Meski orangtua saya sempat keberatan dengan keputusan saya tersebut, tapi tak ada yang dapat menghalangi saya.

Pengalaman itu yang kemudian membuat saya berpikir lebih jauh mengenai postingan diatas. Mungkin, zaman sudah berubah dan anak-anak mampu memutuskan lebih cepat dibandingkan saya dulu? Tapi, saya kira, perkembangan anak sejak dulu hingga sekarang tak banyak berubah. Anak baru belajar berguling sekitar 3 bulan, merangkak beberapa bulan kemudian, lalu belajar berjalan sekitar usia 1 tahun,

Saya pribadi sangat khawatir orangtua terjebak dengan ambisi pribadi yang diturunkan kepada anak-anaknya.

Kekhawatiran saya juga kepada orangtua yang seakan-akan berlomba mencari sekolah-sekolah yang dianggap prestisius yang dapat memberikan pendidikan terbaik dari sisi akademik. Bukankah diatas langit ada langit? Jika satu sekolah dirasa tidak cocok oleh orangtua, kemudian anak diminta pindah, maka kepentingan siapa yang sebenarnya dibela? Cocokkah keputusan itu ditangan orangtua sepenuhnya?

Demikian pula ketika saya pening mendengar ada orangtua yang resah karena anaknya tidak bisa masuk jurusan IPA yang dianggap lebih prestisius dibanding IPS dengan alasan-alasan stereotipe yang belum tentu kebenarannya. Kalau ditanyakan pada para pekerja, saya yakin yang benar-benar bisa dimanfaatkan dari bangku sekolah hingga kuliah dalam dunia kerja itu sangatlah sedikit.

Saya pribadi memang memiliki harapan tertentu pada anak-anak saya, layaknya orangtua lain. Tapi, tak ada niat saya untuk benar-benar memutuskan kelak mereka akan bekerja menjadi apa. Saya tahu, kelebihan kakak Aylaa adalah bahasa.

Apakah lantas saya tak bangga karena ia tak jago matematika? Sama sekali tidak. Sebaliknya, saya justru sangat merasa bangga. Saya punya rencana untuk memasukkannya ke les bahasa asing yang dia sukai, yaitu bahasa Jepang selain bahasa Inggris. Tapi, dengan catatan, semua harus disetujui secara pribadi olehnya.

Yang saya pikir adalah saya membekalinya sebanyak dan semampu saya dan suami sebagai orangtua. Mengenai profesi yang kelak akan dipilihnya, saya tak akan banyak ikut campur, selama pekerjaan itu halal dan tidak bertentangan dengan agama dan keyakinan.

Hmmm..mungkin ada yang punya pendapat lain? Saya tunggu komentarnya yaa ^_^











Thursday 19 June 2014

Cari Tahu Cara Merawat Gusi Sehat Keluarga

Narasumber Parodontax Blogger Meet Up yang handal dan terpercaya (dok.pribadi)
Gusi seringkali menjadi bagian yang terlupa dalam menjaga kesehatan mulut. Padahal menjaga kesehatan gusi, selain gigi dan bagian-bagian lain dalam mulut tak kalah penting. Jujur saja, saya termasuk salah satunya. Mau tahu darimana tanda-tanda permasalahan gusi? Yuuk lanjut baca cerita saya.

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan datang dalam Parodontax Blogger Meet Up yang diadakan di lantai 2, Hongkong Café di Jl. Sunda, Jakarta Pusat. Acaranya rame, seru dan ala perempuan banget. Kita mulai dengan membicarakan alarm tubuh yang terdiri dari alarm psikologis dan biologis. Nah kalau alarm psikologis itu dipandu oleh Anna Surti Ariani S.Psi, M.Si, alias Mba Nina yang saya singgung sebagian dalam posting saya "Sinergi Parodontax dan Blogger Mengedukasi Masyarakat tentang Kesehatan Gusi"

Drg Sandra sedang berbagi cerita dan pengetahuan tentang kesehatan gusi (dok.pribadi)
Nah, posting kali ini saya mau cerita lebih banyak mengenai alarm biologis yang diungkapkan drg Sandra Olivia MARS, Sp Perio. Nah, dokter cantik berjilbab ini bisa disebut salah satu ahli spesialis gusi yang masih terbilang jarang di Indonesia.

Membuka obrolan, drg Sandra bertanya kepada seluruh peserta, siapa yang memiliki masalah dengan gusi? Tak ada yang menjawab. Namun, ketika ditanya lagi, siapa yang pernah mengalami keluar darah saat menyikat gigi, sebagian peserta pernah mengalami. Yang dijawah drg Sandra, sebenarnya hal itu adalah salah satu indikasi permasalah gusi, hanya saja banyak yang tidak mengetahui itu. Naah loooo...

"Jadi banyak yang ke dokter itu kalau gigi berlubang dan sakit. Jarang banget yang bilang, sepertnya masalahnya di gusi atau bilang "Dok, sepertinya gusinya bermasalah deh," katanya. 

Menurut drg Sandra, sebagian besar orang ke dokter gigi yaitu mencapai 98% lantaran keluhan sakit gigi. Hanya 2% yang datang ke dokter gigi untuk mengatasi keluhan gusi. Faktanya, menurut Synovate Asia Bus 2011, sebanyak 5 dari 10 orang di Indonesia memiliki penyakit gusi. Sementara itu, Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2011 mengungkap, 60% orang di Indonesia memiliki masalah gusi. Duuuh..serem yaa.
Permasalahan gusi sering timbul tanpa rasa sakit, sehingga harus diwaspadai (dok.pribadi)

"Kira2 kenapa tidak pernah mengeluh masalah gusi? Biasanya, tidak dikeluhkan karena tanpa rasa sakit. Sebenarnya tanda-tanda biologisnya banyak, kitanya yang tidak tahu. Karena memang masalah gusi ini silent disease. Diam-diam tapi wow," jelas drg Sandra. Nah loo lagi deh yaa :(
Untuk itu, sebelumnya kita harus kenalan lebih jauh dulu tentang gusi donk ya, agar tahu mana gusi sehat dan tidak sehat. Secara singkat, gusi atau periodontium adalah salah satu jaringan penyangga gigi.

"Ibu-ibu bisa bayangkan jika tidak ada gusi? Nah, manfaat dari gusi itu ada dua yaitu estetik dan proteksi, melindungi tulang dan akar gigi," kata drg Sandra bersemangat berbagi ilmu.

Untuk gusi sehat, ciri-cirinya antara lain warna pink, stabil, struktur halus dan terlihat puncaknya, penampakan stiplling atau seperti kulit jeruk, tidak ada gusi berdarah dan tidak ada rasa nyeri.


"Gusi tidak sehat? antara lain, bengkak. Kita sikat gigi, meludah dan ada darah, itu berarti ada masalah," paparnya.

Drg Sandra menambahkan, banyak orang yang menganggap berdarah saat menyikat gigi karena menyikat terlalu keras atau sudah mulai tua, padahal itu merupakan salah satu tanda awal adanya radang atau masalah awal pada gusi. 


Selain itu, ciri-ciri ada permasalahan dengan gusi antara lain adanya karang gigi, gusi berwarna merah, bau mulut atau halitosis. Untuk gejala lebih lanjut, adanya gigi goyang dan resesigusi (gusi turun atau naik). Ada tiga jenis gangguan umum pada gusi, yaitu
    1. Gingivitis : ciri-ciri radang ringan, ada perdarahan & tidak, pembentukan karang gigi, bau mulut.
    2. Periodontitis: ciri-ciri radang sedang, maturasiplak, karang gigi, tulang terinfeksi (terkena), bengkak, terkadang nyeri, bau mulut.
    3. Advanced Periodontitis : ciri-ciri infeksi parah, kegoyangan gigi, kerusakan tulang, gigi berpindah tempat (bergeser), bengkak, nyeri, bau mulut.
Tapi, apa sebenarnya yang menjadi penyebab utama masalah pada gusi? Drg Sandra menyebut plak, sebagai salah satunya. Plak adalah lapisan lunak yang tidak berbau dan tidak berwarna dan yang terdiri dari kombinasi mikroorganisme yang melekat pada gigi, secara alamiah plak pasti akan bertumbuh di gigi sebagai respons pertahanan tubuh.

"Plak kalau tidak dibersihkan berkolonisasi. Seperti ibu2 blogger suka ngumpul, sama itu juga jadi produktif," kata drg Sandra. Jika tidak dibersihkan plak akan membentuk yang biasa disebut karang gigi dan menyebabkan radang pada gusi sehingga ketika tersentuh, misalnya oleh sikat gigi, dapat mengeluarkan darah 

*Iya dok ngerti, tapi, masa kita ngumpul disamain sama plak sih -__-

Risiko Tinggi Ibu Hamil

Siapa saja yang berisiko tinggi mengalami masalah gusi? Laki-laki yang merokok, anak usia remaja pada masa pubertas, yang memiliki kecenderungan genetik, serta perempuan karena  ada proses hormonal seperti menstruasi, hamil dan menyusui. Bahkan, presentasi drg Sandra menyebutkan, 47% perempuan hamil mengalami masalah gusi :( Mba Desy Bachir, MC kita hari itu kebetulan sedang hamil, semoga sehat-sehat dan terhindar dari segala permasalahan ya mba.

Risiko masalah gusi ada pada semua anggota keluarga (dok.pribadi)
Lebih lanjut, penelitian terhadap ibu hamil yang mengalami masalah gusi bisa mengalami komplikasi seperti kelahiran prematur, pre-eklamsia dan kelahiran bayi dengan berat rendah. Duuuh..hati-hati ya buat temen2 yang sedang hamil, coba cek ke dokter gigi. Atau, kalau bisa, periksanya sebelum hamil, saat masih merencanakan kehamilan.

Ibu hamil yang mengalami masalah gusi bisa mengalami komplikasi, hati-hati yaa (dok.pribadi)
Salah satu pernyataan dari drg Sandra benar-benar "mencubit" saya adalah ketika gusi terasa bengkak, atau istilahnya "njendol" terutama saat stres. Saya beberapa kali mengalami itu. Mungkin juga karena lokasi gigi yang berada dibawah gusi yang sering bengkak itu, saat ini tambalannya sudah lepas, alias bolong. Ditambah, hidung saya yang terasa sering mampet, padahal ketika periksa ke dokter THT tidak ada masalah. Kemungkinan sih, menurut drg Sandra, itu memang karena gigi bolong saya itu.

Alhasil, saya mendapat peringatan dari drg Sandra untuk segera memeriksakan diri ke dokter gigi. Selama ini sih, memang sudah berniat dok, tapi kok berat sekali ya rasanya hehehe :D

Tips Menjaga Gusi Sehat

Sebenarnya untuk menghindari segala permasalahan gusi, seperti gusi berdarah, radang dan sebagainya, itu tidak sulit. Menurut drg Sandra, langkah-langkah yang perlu dilakukan, antara lain:


1. Rutin menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari, pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Jika dirasa perlu sikat gigi setelah makan siang, boleh dong. Gunakan juga pasta gigi yang tepat untuk perawatan gigi dan gusi. Parodontax bisa jadi pilihan, karena memiliki kandungan 70% bahan-bahan khusus, yang terdiri dari garam mineral dan ekstrak herbal yang secara simultan mampu merawat dan mencegah permasalahan gusi. Kandungan garam mineral (sodium bicarbonate) pada pasta gigi Parodontax, teruji secara klinis dapat membantu mencegah dan mengangkat penumpukan plak yang merupakan penyebab awal masalah gusi, secara efektif. Juga, pilih sikat gigi yang berbulu lembut, kan kalau kasar kasihan gigi apalagi gusi, bisa-bisa luka.


2. Sudah rajin sikat gigi, bukan juga berarti otomatis bisa langsung memperoleh gigi dan gusi sehat. Untuk mendukung itu, drg Sandra sangat menyarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat. Yang seharusnya dihindari itu merokok, Bukan hanya karena dapat berakibat sebagaimana iklan, "Rokok membunuhmu", tapi rokok bisa menyebabkan berbagai penyakit, termasuk gigi dan gusi, serta kesehatan mulut secara keseluruhan. Konsumsi makanan bergizi seimbang setiap hari dan air putih, juga penting loh ya.

Ingat hindari rokok, konsumsi makanan bergizi dan minum air putih yang cukup yaa (dok.pribadi)
3. Rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan untuk menjaga kesehatan keluarga. Hehe ini juga sebenarnya catatan untuk saya. Sakit gigi saja rasanya kalo ke dokter gigi, segan-segan gimana gitu, apalagi gak sakit. Padahal justru paling enak ke dokter gigi itu sebelum sakit ya *catettt*:)

Seperti yang disebut Mba Amanda, Assistant Brand Manager Parodontax GlaxoSmithKline Oral Health Care dalam posting saya sebelumnyasalah satu alasan mereka mengundang kami para blogger perempuan, terutama yang sudah berpredikat ibu2, karena kami adalah garda depan dalam menjaga kesehatan keluarga. 


Semoga adanya Blogger Meet Up yang dilakukan Parodontax bersama kami, blogger perempuan dapat bermanfaat, tidak hanya bagi keluarga kami masing-masing, namun juga dapat menyentuh keluarga-keluarga lain melalui tulisan kami, sehingga semakin tinggi kesadaran untuk menjaga kesehatan gusi dan mulut. Amin ya rabbal 'alamiin.

Parodontax untuk menjaga kesehatan gusi dan mulut. Anak kecil aja tahu kok ^^ (dok.pribadi)
*Alhamdulillah menang juara ke-2 Lomba Blogging Gusi Sehat Keluargaku bersama Parodontax

Wednesday 11 June 2014

Sinergi Parodontax dan Blogger Mengedukasi Masyarakat tentang Kesehatan Gusi

Perkembangan dan kemudahan teknologi berkat koneksi internet seakan-akan semakin banyak menghubungkan orang-orang antar belahan dunia. Sumber informasi yang hanya berjarak satu klik (one click away) berkat internet, sehingga mampu mengubah jaringan informasi dalam masyarakat.

Demikian juga mencaritahu hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan keluarga. Jika dulu, banyak yang mengandalkan media cetak untuk memperoleh informasi seperti Koran, tabloid, ataupun brosur dari rumah sakit. Maka kini internet mempermudah pengumpulan informasi tersebut.


Selain memperluas kiprah media konvensional yang kini semakin banyak mencoba meraih pembaca melalui situs web, hal ini juga mendorong semakin terbukanya kesempatan berbagi dari para penulis yang mengusung nama pribadi di blog alias blogger.
Wuiiih kalo blogger perempuan ini udah ngumpul, ngalah2in rapat kabinet deh (dok.pribadi)
Komunitas blogger pun semakin menjamur. Tujuannya antara lain, saling mendukung dan memperluas jaringan. Untuk saya sih, hal itu banyak positifnya, sebab saya percaya segala sesuatu akan lebih mudah jika dilakukan bersama-sama dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama.

Salah satu komunitas blogger yang saya ikuti kemarin yang berisi emak-emak keren dan penuh prestasi (eheem ^_^), beberapa waktu lalu mengundang ke sebuah acara mengenai kesehatan gusi yang digelar oleh produsen pasta gigi, Parodontax.


Saya semangat sekali, sebab selain bisa kopi darat dengan para blogger juga sekaligus menambah ilmu. Apalagi waktu dan tempat pelaksanaan mendukung sekali.


Acaranya belum mulai, tapi udah rameee. Lihat aja mak Echa yang sadar kamera :D (dok.pribadi)
Acara yang digelar di lantai 2, Hongkong Café di Jl. Sunda, Jakarta Pusat itu dijadwalkan dimulai pukul 11.00 WIB. Saya datang sekitar 5 menit sebelum pukul 11, dan langsung naik ke lantai 2, setelah bertanya di lantai 1.

Tepat diatas tangga, sudah ada Mas Helmy yang menunggu meja dengan daftar tamu. Saya tandatangan dan diberikan materi untuk talkshow serta goodybag berupa tas kecil berisi payung dan dua produk Parodontax. Wah kebetulan memang di luar saat itu panas banget dan saya sedang tidak bawa payung. Alhamdulillah.

Eh tapi apa senengnya saya itu dipengaruhi juga oleh harum ruangan tempat acara ya. Memang sih yang datang saat itu kebanyakan perempuan, tapi masa iya sih harumnya disesuaikan, soalnya harumnya itu feminin banget dan untuk saya sih sangat bisa mempengaruhi mood, jadi seneng gitu. Apalagi, kami juga disuguhi dengan beberapa camilan serta minuman sambil menunggu acara dimulai.

Mba Desy Bachir, Mba Nina, Mba Amanda dan Drg Sandra. Semua kereeen (dok.pribadi)
Tak perlu menunggu terlalu lama, kemudian acaranya dimulai dan terlihat sangat profesional dengan mengundang narasumber yang berkompeten antara lain Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani S.Psi, M.Si, alias Mba Nina, juga drg Sandra Olivia MARS, Sp Perio dan Amanda Asfiardi, Assistant Brand Manager Parodontax GlaxoSmithKline Oral Health Care yang dipandu oleh MC yang handal, Desy Bachir.

Saya pribadi sangat mengapresiasi kegiatan dari Parodontax tersebut. Acara untuk para blogger memang kini semakin banyak diadakan, namun tidak jarang acara tersebut mengecewakan. Jujur saja, saat itu saya merasa diperlakukan dengan sangat baik sebagai tamu undangan.

Mak Icha dari Kumpulan Emak Blogger sedang berbagi mengenai pengalamannya (dok.pribadi)
Jika ada anggapan, pertanyaan dari blogger itu tidak terlalu "berat" dibandingkan para wartawan dalam talk show atau forum diskusi atau banyak yang malu-malu, maka sebaiknya berpikir ulang. Pertanyaan dari para blogger perempuan ini tak kalah berbobot loh, dan sebagian besar berebut untuk bertanya. Meski sebagian besar bertanya berdasarkan pengalaman, namun para narasumber, Mba Nina dan drg Sandra sampai kewalahan dengan pertanyaan para blogger ini loh.

Contohnya, Mak Icha dari Kumpulan Emak Blogger yang bertanya kepada Mba Nina mengenai mengenali tanda-tanda psikologis yang seringkali berefek kepada tubuh. Mak Icha mengaku seringkali mengalami tanda-tanda seperti kepala pusing ataupun sakit perut ketika putra-putrinya menghadapi ujian, atau ketika mereka akan pergi di luar pengawasan.

Psikolog anak, Mba Nina yang hobi bagi2 pengalaman dan ilmu (dok.pribadi)    
Yang kemudian dijawab Mba Nina, hal yang dialami Mak Icha harus ditelusuri lebih lanjut. Daripada minum obat yang tidak perlu, sebaiknya mengetahui sumber penyebabnya. Jika pusing atau sakit perut itu karena kecemasan, lebih baik menenangkan diri dan melakukan hal yang dapat meyakinkan diri bahwa anak-anak kita baik-baik saja.

Kemudian, disusul oleh drg Sandra yang mengungkapkan mengenai alarm tubuh yang harus diwaspadai antara lain seringkali ditunjukkan oleh mulut, antara lain gusi dan gigi. Terutama, mengingat mulut bagaikan jendela untuk segala sesuatu masuk ke dalam tubuh. Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai permasalahan gusi dan tips-tips memelihara kesehatan keluarga dalam posting berikutnya *menyusul yaa* ^_^

Oh ya, blogger sekarang itu canggih-canggih pake banget loh. Ini contohnya, mak Fadlun yang tetap online selama mendengarkan diskusi. Update di Twitter tentang diskusi ini. Aah kurang keren apa coba para blogger perempuan ini.

Mak Fadlun alias juragan cireng dari Kumpulan Emak Blogger ini tetep online sambil dengerin, jempol mak (dok.pribadi)
Terakhir, ada Mba Amanda yang cantik dari Parodontax yang bercerita lebih lanjut mengenai produk yang diklaim sebagai salah satu produk terbaik untuk perawatan gusi. Kepedulian Parodontax terhadap masyarakat, termasuk dengan usahanya membangkitkan kesadaran terhadap kesehatan gusi dan gigi ini, perlu diapresiasi.

Parodontax berusaha mendatangi berbagai lapisan masyarakat agar pesan mereka sampai dengan tepat dan luas. Para blogger perempuan ini juga termasuk diantaranya, mengingat ibu merupakan salah satu figur yang menentukan dalam keluarga, antara lain dalam menjaga kesehatan keluarga.

"Kita bekerjasama dengan pihak-pihak berkompeten, seperti asosiasi dokter gigi dan mulut, dokter gigi, parodonsia bersama-sama mengedukasi masyarakat. Juga dengan para bidan, untuk aware dengan masalah gusi, dan komunikasi langsung dengan masyarakat," kata Mba Amanda.

Menurut dia, masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang masalah gusi. Jadi, ini merupakan salah satu kontribusi mereka untuk masyarakat.

"Kita mengundang teman-teman blogger untuk menyebarkan informasi ini. Itu sebabnya kita mengundang banyak ibu-ibu, Mama-mama blogger, karena menurut kami, ibu itu penting sekali karena dia sebagai pelindung. Memberikan pengaruh bagi anak dan keluarga," jelas dara cantik itu.

Saat ini, lanjut dia, tercatat 40% orang terkoneksi secara online, bahkan di negara maju sudah 100%. "Teman-teman blogger ini aktif sharing, sehingga edukasi lebih maksimal. Jadi, blogger ini memperingan tugas kita juga," katanya sambil memamerkan gigi putihnya. *tepok tangan untuk Parodontax*
Mba Amanda yang sukses menuai pujian dari para blogger. Cantik sih (dok.pribadi)
Kemudian, yang tak kalah penting pada akhir acara adalah foto-foto bareeeeng. Hehehe setelah berbagi informasi dalam forum yang seru, gak mungkin donk langsung bubar. Sebelum mengakhiri acara dan menyantap makan siang, seluruh peserta kita berfoto bersama donk.

Lihat donk senyumnya lebar-lebar, sepertinya antara senang dengan jamuan acara, kopi darat sesama blogger, dapat informasi baru tentang kesehatan gusi dan gigi serta ketemu para narasumber yang oke dan asik. Pokoknya, komplit plit deh.

Semoga tujuan Parodontax untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gusi semakin tinggi, jangan bosan-bosan berbagi dengan anggota masyarakat, termasuk dengan kami, para blogger. Salam sehat!

Para blogger perempuan serta pembicara dalam acara Parodontax (dokumentasi Parodontax)

*Alhamdulillah menang juara ke-2 Lomba Blogging Gusi Sehat Keluargaku bersama Parodontax






Sunday 8 June 2014

Food Combining Itu Diet ya?


Haiii..halooo...duh udah lama banget blog tersayangku tak diisi *tiup-tiup debu* Semoga masih ada yang mau baca tulisan saya yaa ^_^

Jadi, hari ini saya mau berbagi mengenai food combining (FC)yang sudah berusaha saya terapkan sekitar dua minggu lebih. Tapi, ini bener-bener pengalaman pribadi aja ya, kalau untuk referensi lebih lanjut bisa ke websitenya Erikar Lebang di Erykar.com atau yang lain.

Sebenarnya masih banyak yang disebut pakar alias ahli dari FC, antara lain bu Andang dan pak Wied Harry yang suka bagi2 resep FC di buku-bukunya. Silakan googling kedua nama diatas dan baca di banyak referensi yaa.

Nah, kali ini saya khusus mau berbagai pengalaman. Saya sendiri mulai dengan sedikit ragu. Makan buah pagi2, apa gak sakit perut ya? Apalagi maag saya juga sering kambuh. Yang paling parah, sewaktu asam lambung naik saat anak saya sakit dan saya begadang semalaman dalam kondisi juga sakit, akibatnya saya mengalami pusing vertigo, itu tuuh yang rasanya dunia berputar. Jangankan berdiri, tiduran aja rasanya semua berputar.

Lalu apa donk yang bikin saya membulatkan niat, meneguhkan diri untuk mencoba FC? Sebab saya sering merasa tidak enak badan, hidung mampet dan rasa sakit lain yang sebenarnya kalau saya ke dokter sih, mungkin tidak akan ditemukan penyakit apa2.

Saya merasa ada yang salah dengan yang selama ini saya lakukan. Tapi apa itu? Sampai akhirnya setelah baca sana sini mengenai FC, saya memberanikan diri untuk mencoba.

Bagun tidur, saya memilih minum air putih. Belum berani minum air perasan lemon atau jeruk nipis sebagaimana yang dilakukan para FC-er. Setelah itu, sampai jam makan siang, atau sekitar jam 11, saya makan buah. Diusahakan beragam buahnya, sesuai dengan isi kantong hehehe :D Kalau ada yang bilang lapar pagi ini, saya bingung. Soalnya saya sih tiap kerasa lapar, ya makan buah lagi, karena memang begitu petunjuk pelaksanaan alias juklak FC.

Oh ya, mengapa makan pagi FC itu hanya buah? Itu disesuaikan dengan teori utama yaitu mengikuti Circadian Rhythm atau Ritme Sirkadia dari tubuh. Jadi pagi hingga siang itu adalah waktu pencernaan untuk pembuangan, jadi pada saat itu konsumsi hanya yang tidak memberatkan.

Kemudian, pada pukul 11-12 siang hingga 8 malam, merupakan waktunya pencernaan bekerja mencerna segala sesuatu yang dikonsumsi. Tapiiii, bukan berarti asal makan juga loh ya!

Bagi FC-er ada aturan utama yang harus ditaati saat makan siang dan makan malam. Yaitu, tidak mencampur antara pati atau karbohidrat dengan protein hewani. Pati dikonsumsi dengan sayur atau protein nabati seperti tahu, tempe masih diperbolehkan. Atau, kalau penasaran pengen makan protein nabati, maka harus banyak2 dicampur sayur, gak boleh pake nasi anget yaa.

"Idih ribet, aneh banget sih. Gak kebayang masa makan soto pakai sayur doang, kan enaknya pakai nasi," ujar seorang teman saya. Dia mengaku, hanya tahan mempraktekkan FC selama seminggu, kemudian menyerah karena lapar.

Dari sana kemudian, saya berpikir, sebenarnya ada 2 hal yang menentukan seseorang berhasil menjalankan FC atau tidak. Pertama adalah niat. Jangan remehkan niat ini. Sebab ketika seseorang sudah berniat, maka ia akan siap dengan segala konsekuensi atau kesulitan yang dihadapi. Kedua, adalah kemampuan mengubah kebiasaan.

Saya juga sejak kecil terbiasa kenyang ketika sudah makan nasi, lauk pauk dan sayur. Rasanya hampir seluruh orang Indonesia begitu ya. Tapi, sekarang saya sudah cukup merasa kenyang saat menyantap ayam atau telur dengan berbagai jenis lalap. Memang sayuran yang disarankan dalam FC adalah dalam kondisi mentah, karena kandungan gizi maksimal. Tapi, kalau tak ada, sayur masak juga saya makan. Alhamdulillah, saya merasa kenyang tanpa harus mengonsumsi nasi. Atau kalau kangen makan nasi, saya pinggirkan protein hewani, dan tetap mengonsumsi sayur.

Tapi, kalau laper setelah makan siang gimana? Ya ngemil donk! Hehehe saya sendiri suka banget namanya ngemil. Jadi gak ada tuh ceritanya saya rela kelaparan. Kalau sudah begitu, saya biasanya beli siomay dengan kol atau pare. Atau, bisa juga jus tomat campur wortel atau jus alpukat tanpa pemanis. Loh kan katanya buah itu dimakan pagi2? Jangan salah sodara2, kalau tomat dan alpukat itu digolongkan sayur, jd konsumsinya mulai jam 12 siang sampai jam 8 malam.

Hasilnya? Ayooo pada penasaran kan hasil yang saya dapatkan selama 2 minggu lebih ini? Hehehe :)
Berat badan, Alhamdulillah turun 0,5 kg aja. Tuuuh kan cape2 diet, cuma turun segitu. Eiiittts, yang komentar gitu, inget ya, tujuan saya untuk ikut FC bukan nurunin berat badan, beneran. Itu hanya bonus, intinya adalah hidup sehat.

Hasil lainnya adalah hidung mampet yang diikuti pusing yang biasanya muncul setiap hari, sekarang hilang. Hanya sekali2 datang kalo saya bandel konsumsi makanan yang manis banget, atau teh manis. Serangan flu batuk, yang biasanya bikin saya tepar selama 1-2 hari di kamar, Alhamdulillah gak kejadian lagi. Daaan, saat saya datang bulan kemarin, nyerinya hanya 1/2 hari. Sesudah itu lancaaarrrrr.

Oh ya, satu lagiii yang tak kalah penting. Saya jenis orang yang susah BAB setiap hari. Sekarang juga belum tiap hari banget sih, dan waktunya juga gak dibawah jam 12, sebagaimana seharusnya, tapi sekarang itu kalau BAB, gak ada hambatan yang berarti. You know what I mean kan ^_^

Memang sih ada beberapa sanggahan dari temen saya yang sudah jadi wartawan kesehatan kawakan, betapa ia mendapatkan masukan dari ahli gizi yang tidak setuju makan ala FC tersebut. Hmmm..memang semua masukan harus didengarkan ya.

Saya sih memilih menjadi FC yang moderat saja deh. Kalau memang keadaan dan kondisi tidak memungkinkan, terutama di saat weekend, ya asik2 aja deh. Meski sekarang kalau merasa sudah melanggar aturan, saya kemudian minum jus sayur.

Akhir kata, untuk teman2 yang sudah menjalankan FC, baru berniat menjalankan FC atau yang tidak setuju dengan FC, yang penting adalah terus menjaga kesehatan ya. Salam sehat!!!









Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...