Pages

Sunday 26 April 2015

#BeraniLebih Optimis untuk Ican

Anak kedua saya, Sandya, mengawali hari-hari pertama kehidupannya, dengan cara yang tidak bisa dibilang mudah.

Hari ke-3 setelah kelahirannya ia harus menjalani operasi ballon pada jantung untuk menyelamatkan nyawanya. Tepat usia satu bulan, ia kembali melewati ujian yang tak ringan yaitu operasi bedah jantung untuk mengoreksi pembuluh darah jantungnya.

Namun, bukan tetes air mata yang ingin saya bagi dari pengalaman ini. Saya belajar untuk #BeraniLebih optimis untuk Sandya.

Berbagi kisah Sandya di salah satu majalah (dok.pribadi)


Saturday 25 April 2015

#BeraniLebih Cantik demi Cinta

#BeraniLebih Cantik demi cinta untuk putri kecil saya. Mungkin terdengar aneh ya. Tapi itulah yang saya alami.

Sejak saya kecil, Mama lebih suka memakaikan celana panjang dan kaos atau kemeja untuk saya dan kakak perempuan saya. Bahkan saat hari Lebaran pun, Mama segan membelikan kami rok atau model baju perempuan lain. "Ribet," begitu alasan Mama.

Ibu dan Aylaa saat ikut lomba tari (dok.pribadi)


Wednesday 22 April 2015

Mudahnya Manfaatkan Affiliate Program dari Gerai CNI

Mendengar CNI, saya teringat pada Mama saya. Dulu saya ingat Mama kerap membeli beberapa produk andalan dari CNI untuk keluarga saya. Rupanya setelah saya dewasa, saya bertemu lagi nih dengan CNI. Bahkan, untuk blogger ataupun pemilik website, ada program khusus yang bakal menambah pundi-pundi rupiah di rekening hehe ^_^

Tapi udah tahu kan apa itu CNI? Ya tahu donk ya. CNI merupakan kependekan dari perusahaan PT Citra Nusa Insan Cemerlang yang memasarkan dengan cara Multi Level Marketing (MLM). Nah, kalau programnya terbarunya apa nih? Namanya Affiliate Program atau program afiliasi dari Gerai CNI. Dengan program ini, maka memasarkan produk-produk CNI bakal lebih gampang karena dapat dilakukan secara online. Penasaran kan? Baca terus disini deh.

Yuk ikutan gabung sini untuk memperoleh manfaat lebih dari Affiliate Program CNI


Tuesday 14 April 2015

Senangnya Mendapat Pernyataan Cinta

Pada suatu sore, saya mengecek email. Ternyata ada notifikasi yang mengabarkan saya mendapat email baru. Pengirimnya ternyata adalah suami saya. Isi email itu sangat pendek. “I love you”. Dengan senyum-senyum, saya pun membalasnya “I love you too”.

Awalnya saya bingung bukan kepalang. Hehe maklum saja suami saya bukan jenis romantis yang akan mengirimkan email seperti itu. Apalagi siang atau sore hari saat jam kerja. Namun, ketika saya kemudian bertemu suami dan bertanya mengenai email tersebut. Suami saya bilang, “bukan Ayah yang kirim”. Nah loo...

Memberikan waktu untuk diri sendiri, menerima kelebihan dan kekurangan pada diri sendiri (dok.pribadi)

Tapi, email itu kan dari email suami saya,masa iya nge-hack cuma buat bilang “I love you” dan mana bisa hacker itu tahu siapa istri yang punya email, iseng kelas berat  sih kalo beneran.

“Itu kan ibu sendiri yang kirim dari email Ayah dari handphone,” lanjut suami saya.

Ohh ternyata itu jawabannya. Saya yang punya urat usil ini mengirim email ke diri sendiri, ketika sedang ada perlu mencari nomor di hp suami saya.

Meskipun demikian, tetap saja email tersebut bisa membuat saya tersenyum sepanjang sore. It really made my day. Amazingly, bisa bikin saya senyum.

Bahkan ketika saya tahu email itu berasal dari diri saya sendiri. Saya sempat menggoda suami saya dengan bilang, “Iya aja sih yah, apa ruginya sih bilang Ayah yang kirim emailnya,” sambil kami berdua tertawa-tawa.

Sebelumnya saya sempat membaca di media sosial tentang pentingnya mencintai diri sendiri dan keluarga, selain pekerjaan. Sayangnya, saya keburu lupa quote tersebut dari siapa, atau akun siapa hihiihi.

Intinya adalah akan selalu ada pengganti kita dalam pekerjaan, we’re not that important. Tapi, dalam keluarga, posisi kita tak tergantikan. Untuk itu, beri waktu untuk keluarga termasuk diri sendiri. 

Selama ini rutinitas seringkali membuat kita mengabaikan keluarga, apalagi diri sendiri. 
Dari email yang saya terima dari suami, yang ternyata pengirimnya adalah saya sendiri, saya jadi menyadari bahwa pernyataan cinta itu perlu. Untuk orang-orang tersayang, juga untuk diri sendiri.
Mengapa? Karena kita sayang kan pada diri kita sendiri. Rasa sayang itu kemudian akan membuat kita menerima segala kelebihan dan kekurangan diri dengan ikhlas, sekaligus giat memperbaiki segala sesuatu yang ada pada diri.

Betapa email bertulis “I love you” itu bisa membuat saya tersenyum dan merasa istimewa ditengah deadline yang sebenarnya bikin pusing kepala. 

Jadi apa salahnya menuliskan pernyataaan cinta kita, tak hanya pada orang lain, namun juga diri sendiri. Because, it really feels good.

Friday 10 April 2015

Krisis Paruh Baya di Usia 30-an, Masa Sih?

Assalamualaikum, selamat hari Jumat semuaa! Hehe moga-moga judulnya gak menggambarkan penulis sedang galau :D Beberapa hari lalu saya merayakan ultah yang ke 30-an pertengahan deh, kemudian dipicu oleh beberapa cerita serta status temen di media sosial, jadi aja saya kepikiran soal krisis paruh baya.

Jadilah saya berselancar di dunia maya untuk menemukan referensi web kesehatan terpercaya. Berhubung kerjaan saya sekarang jadi content writer di sebuah portal kesehatan, jadi sudah terbiasa cari-cari source semacam ini. Sebenarnya kapan sih krisis paruh baya itu dan apa aja dampaknya?

Papa & Mama, rumah tangga mereka mungkin bukan yg paling harmonis, namun selalu mengedepankan anak-anak dan tempat saya meminta nasihat (dok.pribadi)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...