Pages

Thursday 19 September 2013

Surat untuk Ayah: Keluarga Kita Perlu Perlindungan Kesehatan

 Saya sedang menulis surat untuk suami terkasih (dok.pribadi)

Kepada:

Suami Terkasih


Assalamualaikum wr.wb.

Semoga Ayah senantiasa sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Surat ini sengaja Ibu buat untuk mengajak Ayah berasuransi. Sudah sejak beberapa bulan yang lalu Ibu berusaha mengajak Ayah untuk ikut, tapi sepertinya pintu hati Ayah belum kunjung terbuka.

Kalau memang Ayah masih ragu, izinkan Ibu mengulas beberapa fakta tentang asuransi. Memang asuransi memang bukan sesuatu yang baru di Indonesia, namun bukan juga sebagai sesuatu yang umum dimiliki masyarakat. Ibu sendiri baru mengenal asuransi setelah masuk di dunia kerja, karena pihak kantor memberikan fasilitas asuransi kesehatan pada karyawannya.

Nah, menurut sejarah, asuransi masuk ke Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda yang disebut dengan Nederlands Indie. Asuransi diperlukan untuk menjamin kelangsungan usaha di sektor perkebunan dan perdagangan Belanda.

Tapi, jenis asuransi yang diperkenalkan pada saat itu sebagian besar terdiri dari asuransi kebakaran dan pengangkutan sebagai bagian asuransi kerugian pada kegiatan dagang dan untuk kepentingan bangsa Belanda, Inggris, dan bangsa Eropa lainnya. Belum ada jenis asuransi kesehatan, apalagi untuk pribumi.

Untuk lebih jelasnya, Ibu kutip definisi asuransi terlebih dahulu deh untuk Ayah.  

"Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992, yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan."

Secara singkatnya sih, usaha untuk mengalihkan risiko antara pihak tertanggung yaitu nasabah seperti kita kepada pihak penanggung, dimana pihak penanggung menyediakan pengamanan finansial bagi tertanggung. Untuk itu, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah tertentu dihitung dari potensi kerugian.

Sejalan dengan perkembangannya, asuransi saat ini juga banyak jenisnya yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat modern, seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi pensiun, asuransi rumah, asuransi kendaraan bermotor dan lain-lain. Oh ya, ada juga asuransi unit link yaitu gabungan antara asuransi dan invenstasi.  Selain itu, ada asuransi syariah yang diperuntukkan terutama bagi umat muslim yang menginginkan perhitungan secara islami.

Tapi, sudah dulu belajar sejarah asuransinya deh, yah. Secara pribadi, Ibu merasa keluarga kita sangat membutuhkan PERLINDUNGAN KESEHATAN, yang dapat diperoleh dari ASURANSI KESEHATAN KELUARGA. Memangnya kenapa, bu? Kalau itu pertanyaan Ayah, maka akan ibu jawab, karena sebagaimana kata pepatah "Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak", sakit itu tidak dapat diperkirakan kapan dan pada siapa.

Seperti temen Ibu yang kemarin, tiba-tiba aja kena sakit ginjal padahal sebelumnya kelihatan sehat-sehat saja. Kalau sudah gitu, selain rasa sakit yang harus ditanggung juga harus memikrkan biaya yang dikeluarkan yang tak kalah luar biasa.

Memang, sekilas saat membayar premi asuransi tampak jumlah nominalnya terbilang lumayan, tapi kalau kita bandingkan dengan kasus seperti temen Ibu di atas, sepertinya hal itu bisa menjadi penawarnya. Hati menjadi lebih tenang tatkala kita beraktivitas, apalagi Ayah kan kerjanya berat dari pagi dan baru sampai di rumah malam hari. Meskipun Ibu beraktivitas terbatas di rumah dan sekitarnya, tapi juga tidak kalah berat dan stres loh yah. Pekerjaan di rumah yang bisa berlangsung 24 jam dengan dua anak yang sedang lincah-lincahnya, terkadang rasanya bisa lebih berat dibandingkan Ibu bekerja di kantor dulu.

Mempercayakan diri pada asuransi tapi juga tidak boleh sembarangan kan, yah. Tenang yah, Ibu sudah melakukan pekerjaan rumah ini untuk Ayah. Ibu jadi rajin cari informasi mengenai perlindungan kesehatan mana yang kira-kira cocok dan terbaik untuk keluarga kita. Kan, banyak tuh cerita mengenai pihak asuransi yang tidak mau membayar klaim dari nasabah karena alasan macem-macem. Ih jangan sampe kita ngalamain deh, yah.

Setelah cari info ke sana ke mari, Ibu menemukan situs web SUN LIFE FINANCIAL. Mulai deh baca-baca dari awal sampe akhir, sampe-sampe cucian dan setrikaan dicuekin hehehe.

Rajin cari info di situs web Sun Life Financial (dok.pribadi)

Ternyata SUN LIFE sudah berdiri sejak 1865, meskipun di Indonesia baru berdiri sekitar tahun 1995. Wah kalau begitu, produk-produk dan layanannya sudah teruji oleh waktu donk ya. Berhubung kita tinggal di Indonesia, ya Ibu cari informasi produk yang ada disini aja. Ternyata produk-produknya macam-macam yah, mulai dari Proteksi, Simpanan dan Investasi, Bancassuransce serta Sun Life Syariah.

Tapi, yang jadi perhatian Ibu sih tentu saja produk-produk Proteksi. Setelah Ibu lihat ternyata produk Proteksi Sun Life Financial ada tiga, ini nih :

  1. Sun Medicash, yaitu program asuransi dengan sejumlah manfaat tunai. Misalnya, saat kita sebagai sebagai Tertanggung menjalani rawat inap di rumah sakit, bisa karena karena sakit atau kecelakaan.
  2. Term Life dengan tagline menyongsong hari depan dengan perlindungan yang lebih pasti. Kalau Ibu tidak salah sih, asuransi ini memiliki jangka waktu. Pembayaran preminya disesuaikan dengan berapa lama kita mau memanfaatkan produk asuransi ini disesuaikan juga dengan usia Tertanggung. Tapi, nanti Ibu cari-cari informasi lagi deh.
  3. Sun Golden Life. Nah ini program asuransi khusus ini untuk yang membutuhkan Proteksi Jangka Pendek. Ditulis di situs, dana yang tersedia dari program ini dapat dimanfaatkan oleh keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhan keuangan keluarga apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan terhadap Tertanggung.
Eh, Ayah masih dibaca kan surat Ibu? Hehehe jangan-jangan malah tambah pusing soal asuransi ini. Jangan dong! Kita belajar bareng-bareng ya, Yah. Masih banyak produk-produk lain menarik dan mungkin cocok untuk keluarga kita, seperti produk Simpanan dan Investasi atau produk Sun Life Syariah. Jujur aja, Ibu juga masih banyak nyontek di situs webnya SUN LIFE FINANCIAL pas nulis surat ini hehehe.

Setelah baca surat Ibu ini nanti, kita ketemu lagi ya sama Mbak Vivien, itu loh agen Sun Life Financial yang pernah ketemu Ayah beberapa bulan lalu. Moga-moga pertemuan nanti, Ayah sudah benar-benar setuju dan menggunakan proteksi perlindungan kesehatan dari Sun Life. Ibu yakin tidak salah pilih kok, yah.

Sudah dulu suratnya ya, anak-anak sudah pada bangun dari tidur siang nih. Wassalamualaikum wr.wb.

Salam sayang,

Istrimu tercinta
 

*Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Menulis Blogger Sun Life 2013 *














No comments:

Post a Comment

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...