Pages

Sunday 7 June 2015

Mengaitkan Pola Makan Alami dengan Kesehatan Tubuh

Suatu hari saya membaca tentang pola makan raw food atau makanan mentah.Dari sebuah kisah seorang teman saya membaca bahwa pola makan alami ini membantu ibunya yang sudah mengalami penyakit stadium lanjut, kembali sehat hanya dalam beberapa bulan. Terdengar luar biasa ya.

Saya pribadi yakin dengan kemampuan tubuh untuk membantu memerangi segala sesuatu yang mengancam alias membahayakan. Itu sebabnya kita memiliki sistem imunitas atau daya tahan tubuh. Hanya saja, terkadang gaya hidup kita di zaman modern membuat kita tidak mendukung hal tersebut, termasuk apa yang kita makan selama ini. Ingat sebuah kalimat yang mengatakan, we are what we eat? Kita turut menentukan kesehatan kita melalui pilihan makanan yang kita konsumsi.

Tapi, kemudian bagaimana hubungannya antara pola makan alami dan kesehatan?

Es dari jus kiwi dan pisang jadi camilan anak-anak sore ini (dok.pribadi)


Yang perlu diketahui, secara medis pola makan raw food atau food combining belumlah memiliki penelitian khusus yang mendukungnya. Jadi kalau punya kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menerapkan pola makan tersebut.

Saya pribadi telah mencoba beberapa bulan untuk food combining. Perlu diakui, tidak mudah mempraktekkannya. Apalagi, ketika saya membaca pola makan raw food. Tantangannya jauh lebih sulit lagi, karena memang makanan seminim mungkin melalui proses memasak.

Tapi, bukan berarti saya menyerah donk. Saya mencoba mencari tahu alasan pola makan alami dapat mendukung kesehatan seseorang, bahkan membantu menyembuhkan penyakit.

Dari beberapa referensi yang saya baca, saya kemudian mengaitkan, makanan alami dapat mendukung kesehatan karena semakin sedikit proses yang harus dilakukan tubuh ketika mencerna makanan tersebut, sehingga mata rantai semakin singkat dan gizi yang diperoleh tubuh dapat lebih maksimal.

Singkatnya, saat tubuh mencerna makanan yang sudah diproses dengan sangat panjang, maka tubuh perlu melakukan proses yang hampir serupa untuk memecahnya hingga dapat dimanfaatkan menjadi zat gizi untuk tubuh. Yang tak kalah penting, makanan yang sudah diproses, seringkali sudah diberi zat-zat tambahan berupa pengawet, penambah rasa dan lain-lain, agar tahan lebih lama. Bukan tak mungkin, tubuh secara alami tidak dapat memproses zat tersebut dan dapat berakhibat tidak baik bagi tubuh di kemudian hari.

Namun, tiap tubuh manusia memiliki kekhasan dan keunikan masing-masing. Ada orang yang terkena penyakit setelah mengonsumsi makanan tertentu, ada juga yang tidak. Hanya saja, saya semakin mempertimbangkan semakin banyak mengonsumsi makanan alami.

Jus melon campur yoghurt yang enaaaak banget (dok.pribadi)
Sulitkah mengonsumsi makanan alami? Tentu saja. Saya pekerja kantoran yang berada di lingkungan dengan beragam makanan siap saji ataupun makanan ala kaki lima, yang memang hanya sedikit makanan alaminya.

Hehe berat badan saya jenis yang gampang naik dan susah turun. Apalagi, perut saya juga bukan termasuk yang adem ayem tak bermasalah. Dilanda sedikit stres atau telat makan, maka timbul rasa tak enak pada perut. Kadang sampai diare. Baru-baru ini saya mengalami sakit perut yang menimbulkan rasa tak enak hingga menyesak ke dada.

Hanya saja, kini saya berusaha membawa makanan dari rumah dan memilah makanan mana yang baik dan sederhana dicerna untuk tubuh saya. Jujur saja, dari sisi kesehatan tubuh saya tidaklah ideal.

Jika saya tidak memungkinkan membawa bekal secara lengkap dari rumah, maka saya akan membawa nasi dengan tempe atau tahu. Kemudian, saya akan memesan gado-gado, ataupun kalau tidak ada, ya pasrah dengan capcay atau tumis brokoli dari warung di sekitar kantor. Meski sesekali saya tetap menghadiahi diri dengan memesan pecel ayam kesukaan saya.

Tapi, hingga saat ini saya juga bukan jenis yang anti sama sekali makanan proses. Saat kantor merayakan sesuatu dan membelikan pizza, saya salah seorang yang tak kurang antusias. Hanya saja saat ini saya coba mengonsumsi tak lebih dari 2 potong dan kalau bisa pesan salad yang tak kalah enak dibanding pizza.

Pengalaman dengan Anak

Bagaimana dengan anak2? Ini salah satu tugas yang tak kalah sulit. Anak-anak tak jauh dari makanan yang manis, biskuit ataupun makanan berproses lain. Saya mencoba selalu memberikan sayur pada mereka, meski tidak selalu dimakan ataupun tidak sebanyak yang saya minta. Selain itu, saat ini saya berusaha mengimbangi dengan memberikan mereka buah-buahan. Mulai dari buah yang langsung dimakan, di jus ataupun dibuat menjadi es. Pokoknya apa saja yang bisa mengalihkan mereka sejenak dari makanan serba proses.

Seperti sore ini, saya menemukan satu buah kiwi dan satu buah pisang yang sudah kematangan. Mudahnya adalah langsung menyediakan kiwi potong tersebut pada mereka, sementara pisang sepertinya akan segera ditolak karena bentuknya sudah tidak menarik.

Pikir-pikir sayang membuang pisang tersebut. Akhirnya, saya memutuskan untuk membuat jus dari kedua jenis buah tersebut. Saya tambahkan sedikit susu kental manis, tanpa tambahan gula. Sebagian langsung diminum oleh anak2, sebagian lagi dimasukkan ke cetakan es kemudian disimpan di freezer selama 2 jam, yang langsung diserbu karena sudah tidak sabar.

Kalau ini pengalaman saya, bagaimana pengalaman teman-teman? Ditunggu komentarnya yaa. Terimakasih :)

6 comments:

  1. paling susaah yang namanya jaga makan :)) tapi memang kerasa, kalo lagi rajin makan buah dan sayur (apalagi yang mentah), badan rasanya jadi enteng banget.

    salam kenal ya Mbak Ririn :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga mba Lara. Hehe susah tp emangnya menjaga diri dari beragam godaan makanan enak, tp belum tentu sehat itu. I feel you deh hehehe ^_^

      Delete
  2. aku suka jus-jusan mbak, tapi gak suka bikinnya hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha aku jg sebenernya sama. tp kemaren pas dapet blender kecil mba Lid, jd lumayan semangat ngejusnya :D

      Delete
  3. Cepat naik, susah turun? Samaan bgtt, Mbak. :D
    Saya blm suka buah kiwi lho, Mbak. Kalau pisang mah favorit bgtt. Tapi blm pernah ngejuz pisang e. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha sama donk masalah BB kita mba idah :D Coba deh pisang dijus, tp makin enak kalo dicampur buah lain.

      Delete

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...