Pages

Saturday 27 June 2015

Sebentuk Cinta Dibalik Menggunting Kuku

Menggunting kuku boleh jadi tampak sebagai salah satu rutinintas yang remeh. Namun, dari pengalaman saya, proses ini tidak seremeh kelihatannya. Banyak hal yang ada dibalik menggunting kuku, termasuk sebentuk cinta.

Kuku bersih hasil guntingan kakak Aylaa (dok.pribadi)

Begini nih, ceritanya Mama saya itu orangnya jenis yang khawatir berlebihan sama cucu2nya. Alkisah waktu saya menggunting kuku Aylaa waktu bayi dulu, sempatlah ceroboh hi ngga berdarah dikit. Ya namanya juga ibu2 baru belajar. Naaah, sejak saat itu tugas gunting menggunting kuku diambil alih oleh Mama saya. Itu cerita anak pertama ya.

Nah beda dengan anak kedua. Mama sudah gak di rumah saya terus. Bolak balik deh sama nemenin kakak saya. Jadi tugas menggunting kuku ya harus saya. Berhubung saya masing tergiang2 larangan Mama, jd gunting kukunya ngeri2 gitu. Biasanya saya siasati saat anak2 tidur, yang kadang diprotes sama pengasuh saya. Pamali, gitu katanya. Bingung deh.

Tapi, memang anak2 itu feelingnya kuat ya. Mungkin karena saya juga gak pede pas guntingin kuku mereka, jadi ya mereka juga gak percaya sama saya. Bahkan saat tidur pun, kadang ditarik tangan atau kakinya hehehe :D Kalo sudah gini, saya nyerah deh dan biasanya suami saya yang kemudian ambil alih.

Kakak Aylaa sendiri sudah lama coba2 gunting kuku sendiri, mungkin karena lama nunggu saya atau ayahnya bantu gunting kuku hehehe. Awalnya ya lihatin saya atau Ayahnya. Trus, akhirnya dia berani gunting kuku sendiri sekitar dua bulan lalu deh. Syukurlah, saya lumayan lega, karena kakak Aylaa sudah bisa tanggungjawab pada kebersihan diri menjelang umur 9 tahun. Tugas saya tinggal guntingin kuku adek Sandya.

Kakak Aylaa telaten jagain Sandya (dok.pribadi)
Sampai dua hari lalu, saat malam pulang dari kantor, saya mendapat laporan dari pengasuh anak-anak. Kakak Aylaa hari itu menggunting kuku adek Sandya. Gak ada drama dari proses gunting kuku tersebut.

Sebut saya lebay, tapi itu adalah salah satu kabar yang membuat saya gembira terharu. Ada dua hal yang saya ambil dari proses menggunting kuku tersebut. Pertama, kakak Aylaa bertanggungjawab terhadap adiknya, dalam hal ini soal kebersihan. Kedua, Sandya sangat percaya dengan kakaknya. Semua rasa capek saya malam itu, sepertinya menguap tergantikan rasa haru.

"Bu, mau digunting kukunya sama Aylaa gak?" tanyanya pada saya tadi malam.

"Iya kak," jawab saya cepat. Kebetulan kuku saya sudah agak panjang.

Dengan hati2 dan sigap, Aylaa menggunting kuku saya satu per satu. Tak sampai 5 menit, sudah selesai. Rasanya antara terharu dan merasa tua. Hahaha saya kok jadi semakin sadar bahwa anak sudah semakin besar yaa :D

Benar-benar tak ada kata yang mampu melukiskan rasa bangga saya terhadap Aylaa. Dan untuk saya, tak ada tindakan remeh, termasuk menggunting kuku, jika dilakukan atas nama cinta. Terimakasih cantik :)


2 comments:

  1. Replies
    1. hehehe iya, anak cewek sama cowok uniknya masing2 ya mbak :)

      Delete

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...