Pages

Wednesday 4 December 2013

Menelusuri Jejak Buku Berkaki Mewujudkan Mimpi

Seorang anak membaca bersama ibunya dalam acara Buki (sumber: bukuberkaki.wordpress.com)

Assalamu'alaikum. Apa kabar semua? Semoga baik-baik dan sehat-sehat yaa. Alhamdulillah saya dan keluarga juga sehat, cuma sekarang kok jd sering pegel2 gini ya *faktor U kali yee* :D

Nah, siapa yang lagi baca buku? Atau, hobi baca buku? *tengak-tengok* Ya, itu yang di sudut sana, baca 10 buku sehari, waah hebat. Apa, buku resep? Hehehe emang banyakan gambarnya sih, tapi gak apa2 lah. Tetep jempol saya untuk para pembaca buku.

Tapi, kerasa gak sih harga buku sekarang makin meningkat? Kalo saya sih kerasa banget. Biasanya satu bulan bisa 2-3 kali bisa jalan-jalan gaul trus mampir toko buku bareng anak-anak, tapi sekarang aktivitas itu harus agak di-rem supaya gak diluar budget, soalnya kalo beli buku itu gak kerasa. Masuk2in aja ke keranjang, eeh pas bayar kok banyak juga ya hehehe ^_^

Lalu kebayang gak sih teman-teman, bagaimana dengan anak-anak dari keluarga kurang mampu ataupun yang berada di panti asuhan yang suka baca? Bagaimana mereka bisa menyalurkan hobi baca dan menambah pengetahuan, bahkan untuk kebutuhan pokok sehari-hari saja sudah repot.

Beruntung kini ada Buku Berkaki alias Buki yang dapat membantu mereka. Waah apa itu Buki ya?

Buki adalah sebuah gerakan pencinta buku yang bertujuan untuk menyebarkan sebanyak mungkin buku kepada anak-anak kurang mampu. Komunitas ini dengan para penggiatnya yang disebut Krucil, berkeliling ke panti-panti asuhan di sekitar Jabodetabek untuk berbagi dan membacakan buku kepada anak-anak. Wah hebat ya!

Sebenernya saya mengetahui ide Buki ini sejak awal dari salah seorang pendirinya, Shelvy Waseso yang biasa disapa Vei atau V, yang merupakan hasil gaul dan SKSD alias sok kenal sok deket saya di Twitter. Daripada penasaran berbuntut jerawat, langsung deh saya tanya2 bunda cantik ini, mengenai ide keren Buki, siapa saja orang-orang dibalik Buki dan apa saja kegiatan yang sudah dilakukan serta rencana selanjutnya? Berikut hasil wawancara saya :

 1. Siapa saja sih pendirinya? Tolong sebutin dong nama lengkapnya satu-satu. Trus siapa aja yang masih aktif sampai sekarang? kalo ada yang gak aktif lagi, apa aja alasannya?

Shelvy Waseso 

BukuBerkaki ini bisa punya ‘kaki’ karena ada kaki-kaki yang kepalanya punya visi serupa. Mereka ini adalah adalah saya, Shelvy Waseso (@sheditra), Ali Zaenal (@jenkplanet), Andiana Moedasir (@andiana), Satria Agung (@novelyzius), Ria Soraya (@capellasoraya), Alfa Kurnia (@alfakurnia), Ahmad Zulfitri (@zul507), Riwis Sadati (@riuusa), dan Kisanak (@_plukz).

Sampai sekarang yang aktif adalah Ali, Andiana, dan Ria. Yang lainnya support saja.  Di tahun 2013 ini, Buki mendapat berkah karena join dengan teman-teman Komunitas Sedulurnesia (*Sedulurnesia adalah komunitas fotografi yang awalnya terbentuk dari para pencinta fotografi di Indonesia, terutama mereka yang aktif di Instagram). Tim solid ini bahkan menjadi tim inti penggerak Buki sekarang. 

Pendiri yang sudah tidak aktif sebetulnya gak jadi pasif. Tapi justru support hanya mungkin kontribusinya berbeda. Mereka demikian karena ada yang pindah ke luar negeri, pekerjaannya menyita waktu, dan sebagainya.

2. Gimana bisa muncul ide nama Buku Berkaki alias Buki? siapa sih yang pertama mencetuskan ide? trus bagaimana akhirnya para pendiri bisa ngumpul? Apa berawal dari teman yang sudah lama, atau disatukan di dunia maya atau bagaimana? 
 
Ide komunitas ini berawal dari saya yang iseng baca buku Nasional.Is.Me karya Pandji Pragiwaksono. Scene-nya lagi di bis dalam perjalanan menuju kantor. Saya berpikir, malu rasanya kalo keburu mati tanpa melakukan apapun buat bangsa. Trus saya pandang buku itu. Saya harus menyisihkan budget bulanan untuk bisa membeli buku renyah itu. Itu saya, gimana ya orang lain? Gimana orang-orang yang gak mampu? Gimana anak-anak yang serba ingin tahu? Gimana caranya anak-anak kurang mampu dan serba ingin tahu bisa punya mimpi dari baca buku. Cerita lengkap ada di sini http://bukuberkaki.wordpress.com/2011/09/30/khayalan-ngamenbuatbangsa-dan-ruangbaca/

Kemudian saya iseng melontarkan di weblog ngerumpi.com milik SalingSilang yang dulu sedang hits. Gayung bersambut, teman-teman yang saya sebutkan tadi merangkul ide tadi dan kemudian merembukkan bersama. Meramu apa yang bisa kita garap. Pertemuan pertama dan selanjutnya kebanyakan di Yahoo Messanger. Hahahaha… Miting bisa nyambi di bis, saat makan, saat kerja, dan lain-lain. Seru banget rasanya. Kendalanya cuman satu: Sinyal.

Kami disatukan mimpi yang sama sebetulnya. Kami pada suka baca buku, dan pengen banyak anak merasakan melihat dunia melalui buku seperti kami. Diwadahi dengan kemudahan internet dan keluasan dunia maya kita ketemu.

 
Nama BukuBerkaki ini dirembukkan bersama. Jadi awalnya masih-masing harus nyumbang dua nama. Dari sekian yang terkumpul kami sepakat memilih BukuBerkaki. Selain eyecatchy juga mudah diingat. Plus sesuai dengan misi BukuBerkaki yang dirangkum dalam jargon “when a book walks, a dream works”. 

  
Kakak dari Sedulurnesia sedang membacakan cerita dalam acara Buki bareng Sedulurnesia (sumber: bukuberkaki.wordpress.com)

3. Buku berkaki ini kan gerakan meminjamkan buku untuk anak2 terutama di panti asuhan. Selain itu, siapa lagi target sasaran Buki? Apakah sekolah2 yang minim fasilitas buku bisa juga dipinjamkan?

Sebetulnya tujuan mulia Buki pengen banget bisa menjangkau anak-anak siapapun dan apapun status sosialnya. Di mata kami semua anak setara dan berhak memilki akses yang sama terhadap bacaan. Mengapa panti asuhan, karena saat itu Buki berpikir bacaan yang kami kelola ini dipinjamkan dan setelah selesai akan bisa dibaca lagi oleh anak lain di tempat yang berlainan. Panti biasanya terorganisasi dengan baik, sehingga dengan alasan buku lebih mudah ditrack, Buki memulai di panti asuhan.

Ya, ide sekolah yang minim bacaan ini ide bagus. Namun Buki masih belajar konsisten untuk berjalan dulu mengelola buku dengan baik melalui Panti ini. 

4. Bagaimana juga aturan teknisnya untuk peminjaman buku itu? kalo gak salah, buku di-drop selama seminggu trus diambil lagi ya? kalau ada buku yang rusak, hilang atau alasan2 lain gimana? Pernah gak kejadian seperti itu?

Kunjungan Buki ke Panti asuhaan (sumber: bukuberkaki.wordpress.com)
Mekanismenya sederhana aja. Kami survei panti asuhan. Atau jika ada yang memberikan informasi mengenai panti atau lembaga yang mewadahi anak-anak yang membutuhkan bacaan ya didatangi. Disurvei apa kebutuhannya, bacaan jenis apa saja, atau rentang umur berapa jenis bacaannya. Soalnya ada beberapa panti yang misal tidak memperbolehkan membaca komik, dll. Awalnya kami perbarui seminggu sekali. Namun karena rotasi dan donasi pada saat itu belum cukup kuat, jadi sebulan sekali. Mudah-mudahan dengan ditulis diblog ini bisa menggerakan pembaca memenuhi kebutuhan bacaan.

Buki akan melatih anak-anak panti menjadi semacam petugas perpustakaan. Ada yang bertanggungjawab dalam hal pinjam dan mengembalikan. Biasanya diawasi olehpengurus panti. Buku hilang dan rusak sudah jadi risiko. Tapi biasanya sih gak banyak. 

5. Rencana jangka pendek dan jangka panjang Buki apa sih, kalo boleh tahu?
Jangka pendek: Buki ingin merutinkan kegiatan sebulan sekali. Selang-seling antara gelar drop spot buku dan kunjungan panti. Semua mudah-mudahan rajin Buki upload di blog. Jika di tengah tahun kegiatan terasa kurang akan dibuat beberapa variasi dari evaluasi setengah tahun.

Jangka panjang: BukuBerkaki jadi yayasan, punya rak buku portable, mobil keliling, dan menjaring banyak volunteer agar bisa berbagi mimpi dan pengalaman dengan adik-adik Buki. Inginnya gerakan serupa juga menjangkau kota-kota lain di Indonesia.

Adik-adik antusias dalam membaca buku dalam acara Buki dan Sedulurnesia (sumber: bukuberkaki.wordpress.com)

Gimana, gimana keren kan aktivitas Buki? Kalo menurut saya sih, keren banget. Buat teman-teman yang memiliki buku layak baca yang mau disumbangkan, Buki menerima berbagai sumbangan buku, novel, buku pelajaran, komik ataupun majalah. Yang penting nggak mengandung SARA dan pornografi. Bisa dikirim ke Warung Makan Juwiring. Jl. Kebayoran Lama No. 20 Rt 3/1 Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat – 11540

Buki juga ada di Monas untuk drop buku yang info lengkap biasanya dikabarkan di Twitter @BukuBerkaki ataupun situs http://bukuberkaki.wordpress.com/

Semoga Buki semakin sukses dan tercapai cita-cita untuk membantu menyebarkan pengetahuan melalui buku-bukunya di seluruh tanah air.  Sangat suka dengan jargon Buki, “When a book walks, a dream works". Yuk berkontribusi untuk mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia melalui buku!


http://emakgaoel.blogspot.com/

14 comments:

  1. Replies
    1. iya mak, saya juga kagum sama kakak-kakak Buki. Semangat2. Makasih udah mampir ^_^

      Delete
  2. Komunitas yang keren. Semoga makin banyak komunitas yg positif spt ini.

    ReplyDelete
  3. komunitasnya aktif berbagi lewat buku...kereen sekali idenya :)

    ReplyDelete
  4. hebaaaat mak...gerakan yang perlu banyak didukung...semakin semua gemar membaca, semakin maju bangsa dan negara...good luck untuk kontesnya ya mak :D...

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasiiiih mak, jangan bosen mampir sini ya ^_^

      Delete
  5. salut dengan kegiatan sosial seperti ini, kepeduliannya luar biasa. Good luck ya mak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak, kadang saya jd malu blm bisa kontribusi kegiatan nyata begini. Makasih udah mampir ya mak ^_^

      Delete
  6. Wow banget deh, salut...semoga Buki sukses selalu, Mba Ririn juga tentunya ^^

    ReplyDelete
  7. Inspiratif banget. Salut dan bangga melihat kegiatan komunitas ini. Saya pengen meniru ah. Semoga makin maju dan menang kontesnya Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas, saya juga kagum. Makasih ya, dan semoga sukses buat nirunya ^_^

      Delete

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...