Pages

Friday, 11 October 2013

Hotel Mewah Bernilai Historis Vs Hotel Urban Modern di Singapura

Pemandangan Singapura di malam hari (sumber foto: Fullerton.com)

Sewaktu membuka salah satu situs web favorit saya ketika akan travelling yaitu Voucherhotel.com tanpa sengaja saya membaca adanya kontes blog terbaru. Kalau sebelumnya situs web terdepan sebagai penyedia pemesanan hotel itu mengadakan lomba blog tentang destinasi wisata, maka kali ini adalah hotel blog contest, alias menceritakan tentang hotel.

Menginap di berbagai hotel pernah saya lakukan, baik saat masih bekerja ataupun bersama keluarga. Namun, salah satu pengalaman yang sangat berkesan saya dapatkan saat menginap di  sebuah hotel mewah bintang lima di dekat mulut Sungai Singapura, Downtown Core, Central Area yaitu Hotel Fullerton. Kala itu merupakan pengalaman pertama saya ke Singapura sekitar tahun 2005.

Saya masih ingat saat dijemput di bandara oleh pihak penyelenggara acara yang mengundang dengan menggunakan mobil jenis van yang cukup mewah dan besar. Menyusuri jalanan Singapura yang bebas macet dengan kendaraan tersebut sambil melihat-lihat pemandangan baru, sungguh terasa menyenangkan meskipun saat itu saya bukan dalam suasana berlibur.

Namun, pengalaman pertama saya itu semakin menakjubkan ketika saya menjejakkan kaki di hotel yang disediakan untuk saya dan beberapa rekan dari Indonesia untuk menginap. Hotel Fullerton yang desain arsitekturnya membuat saya berdecak kagum. Setiap sudut dari hotel tersebut tampak ditata sesempurna mungkin.

 Hotel yang sarat dengan catatan historis yang tampil elegan (sumber foto: Fullerton.com)

Demikian pula ketika saya memasuki kamar yang telah disediakan untuk saya tempati selama beberapa hari. Kamar dengan single bed itu tak tampak sesak, meskipun tak terlalu besar. Lengkap dengan berbagai fasilitas yang terbaik.

Pada saat itu, koneksi internet masih sulit diperoleh, tidak seperti sekarang dimana koneksi internet wi-fi dapat ditemukan dimana-mana. Namun, di hotel Fullerton, saya dapat mengakses melalui layar televisi yang penggunaannya dapat diubah layaknya layar komputer yang dihubungkan dengan keyboard khusus.


Tapi, jujur saja karena kemudian banyak kegiatan sejak pagi hingga malam, membuat saya tak banyak berpikir soal Hotel Fullerton dengan sejarahnya yang ternyata saya ketahui kemudian sangatlah menarik.  Sebelum diubah fungsi menjadi hotel, awalnya gedung tersebut dikenal sebagai The Fullerton Building dan General Post Office Building.

Dikutip dari Wikipedia, nama Fullerton diambil dari nama Gubernur pertama Negeri-Negeri Selat (1826–1829) yaitu Robert Fullerton. Pembangunannya merupakan bagian dari perayaan satu abad koloni Inggris pada tahun 1919. Bangunan itu dirancang sebagai gedung kantor oleh sebuah kantor arsitek dari Shanghai, yang memenangi proyek tersebut dalam suatu kompetisi arsitektur yaitu Major P.H. Keys dari Keys & Dowdeswell.

 Nama Fullerton diambil dari nama salah seorang Gubernur yang menjabat pada tahun 1826 
(sumber foto: Fullerton.com)

Awal pembangunan Gedung Fullerton rencananya dilakukan pada tahun 1920. Tetapi lantaran kendala dana, pembangunan baru dimulai bulan Februari 1924 dan dapat diselesaikan pada bulan Juni 1928. Gedung Fullerton kemudian resmi dibuka pada 27 Juni 1928 oleh Gubernur Sir Hugh Clifford yang sekaligus memberikan usul nama gedung itu.

Pada awal peresmian, Fullerton digunakan oleh lima lembaga yaitu General Post Office (kantor pos), The Exchange, Singapore Club, juga ada Departemen Kelautan, dan Departemen Impor dan Ekspor (yang kemudian berganti nama menjadi Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura). Selain itu, disini juga ditempati Kamar Dagang dan berbagai departemen pemerintahan yang terkait dengan pertanian, perikanan dan kehutanan.

Pada masa Perang Dunia II, gedung Fullerton sempat berubah fungsi menjadi rumah sakit juga tempat administrasi militer Jepang di Singapura. Diantara tahun 1970-an sampai 1995, gedung ini digunakan sebagai markas Autoritas Pendapatan Dalam Negeri Singapura. Lalu pada bulan Maret 1996, kantor pos di gedung ini berhenti beroperasi.

Desain menarik untuk saya justru bentuk jendela yang dipertahankan keasliannya (sumber foto: Fullerton.com)
 
Lalu pada tahun 1997, Sino Land (Hong Kong) Company Ltd.  membeli gedung ini dan mengubahnya menjadi sebuah hotel yang proses renovasinya diselesaikan tanggal 8 Desember 2000. Kemudian, The Fullerton Hotel Singapore resmi dibuka oleh Perdana Menteri Goh Chok Tong pada 1 Januari 2001.

Namun, jangan salah, meskipun gedung ini memiliki sejarah panjang, namun para pengunjung tak akan menemukan kesan seram ataupun angker didalamnya. Bagi saya, hanya kekaguman dan kenyamanan yang saya rasakan saat menginap di sana.

Saat sarapan pagi merupakan waktu favorit saya sebab kita bisa memilih aneka hidangan dan menikmatinya di ruang indoor yang nyaman ataupun outdoor dengan tenda-tenda peneduh yang menyajikan pemandangan sekitar yang sangat menakjubkan. Anda dapat menyaksikan sungai yang mengalir diselingi beberapa kapal yang melintas. Jika lebih jauh melayangkan pandang, maka akan tampak kendaraan yang lewat serta warga yang berangkat menuju tempat beraktivitas ataupun tengah berolahraga. Sungguh pagi yang menyenangkan untuk memulai hari.

Namun, lokasi bersantap outdoor ini juga tentu tak kalah menarik untuk makan malam. Apalagi bersama dengan orang-orang istimewa dan dekat di hati. Hmmmm....


 Lokasi bersantap outdoor di Hotel Fullerton yang super keren (sumber foto: Fullerton.com)

Sayang sekali, saya kehilangan foto-foto dokumentasi selama saya berada di sana. Berganti-ganti tempat kerja serta manajemen dokumentasi yang kurang baik menjadi beberapa alasannya. Dulu jejaring sosial juga belum marak seperti sekarang. Kalau tidak salah sempat beberapa foto di upload di Friendster, namun ketika jejaring sosial itu beralih menjadi situs game, saya tidak sempat menyimpan foto-fotonya.

Sebagai gambaran untuk teman-teman yang mungkin penasaran, saya ambil beberapa foto dari situs web asli dari Hotel Fullerton. Kalau gambar di bawah ini adalah salah satu restoran yang dimiliki Hotel Fullerton yaitu The Lighthouse Restaurant & Rooftop Bar yang lokasinya di paling atas gedung. Pemandangannya luar biasa ya? Sayangnya, saya belum sempat menjejakkan kaki di sana.

Nah ini The Lighthouse Restaurant & Rooftop Bar pemandangannya kece (sumber foto: Fullerton.com)

Pengalaman Berbeda

Perjalanan saya ke negara Singapura dua tahun kemudian, kemudian juga mengantarkan saya ke salah satu hotel yang tak kalah menarik yaitu Hotel Furama Riverfront. Meskipun hotel ini termasuk dalam hotel bintang empat, namun saya juga sama terkesannya dengan penginapan ini sebagaimana perjalanan pertama saya. Hanya saja kali ini saya disajikan bagunan hotel dengan desain urban modern yang menawarkan kepraktisan yang sangat sesuai dengan perjalanan bisnis.


Tampilan dari depan Hotel Furama Riverfront (sumber foto: Furama.com)


Desain interior kamar yang saya tempati sangat nyaman, tampak dari detail yang sangat diperhatikan. Salah satu yang masih saya ingat dari kamar hotel yang saya tempati di sini adalah kamar mandi yang unik yaitu berada di tengah ruangan dengan kaca transparan! Kalau tidak salah, kamar Executive Club. Hehehe untung saja saat itu saya menginap sendiri. Kalau bareng-bareng, bakal bingung juga mandinya ^_^

Kamarnya serba minimalis tapi unik. Tuh lihat bathtub ada di sebelah tempat tidur (sumber foto: Furama.com)
 
Oh ya, di sini juga ternyata ada restoran khas Indonesia yaitu Kintamani Indonesian Restaurant yang siap menghidangkan santapan lezat terutama dari kuliner Bali. Sayang sekali kegiatan saya waktu itu tidak menyisakan banyak waktu untuk saya menjelajahi berbagai tempat dan fasilitas di hotel tersebut lebih banyak lagi. Termasuk restoran dibawah ini yang baru saya ketahui dari situs web.

r
Restoran khas pulau Dewata yang siap menyajikan santapan lezat..nyaammm (sumber foto: Furama.com)

Bisa dibilang salah satu keberuntungan saya saat menginap di dua hotel ternama di Singapura adalah keduanya sama-sama memiliki pemandangan aliran sungai yang berada tak jauh dari lokasi. Setelah beberapa tahun kemudian memilki kesempatan untuk mengunjungi negara Eropa, tepatnya Berlin, Jerman, yang memiliki wisata air dalam kota pada awal musim semi, maka pengalaman saya di Singapura merupakan hal yang pertama yang saya ingat.

Mungkin saja nanti saya mendapat kesempatan lagi untuk menyambangi beberapa hotel menarik di Singapura lainnya. Namun, kali ini sepertinya tidak perlu menunggu penugasan, sebab situs web Voucherhotel dapat memudahkan proses memilih dan memesan penginapan untuk saya dan keluarga, serta untuk semua orang yang menginginkan kepraktisan dan diskon harga yang lumayan. Sesuai dengan keunggulan yang dikedepankan Voucherhotel yaitu mudah, murah, lengkap dan aman.

Oh ya, kebetulan untuk Hotel Furama Riverfront yang saya bahas diatas sudah bisa langsung dipesan di Voucherhotel  dengan tawaran harga menarik. Atau, mungkin kalau penasaran ingin menginap di Hotel Fullerton yang untuk pemesanannya belum ada di Voucherhotel, jangan kecil hati dulu, hubungi saja call centernya, siapa tahu mereka bisa membantu. Mudah kok, bisa menghubungi melalui :

SMS 0889-1657-168
Whatsapp 0889-1657-168
Blackberry PIN 326633E9
YM voucherhotelcom@yahoo.com
Email booking@voucherhotel.com


Apakah teman-teman ada rencana ke Singapura? Ingat dua hotel keren dari pengalaman saya menginap deh, dijamin gak bakal rugi. Mau yang klasik penuh kilas historis atau menginginkan yang praktis serba modern? Silakan sesuaikan dengan kebutuhan dan budget. Ssst..jangan lupa menyambangi situs web Voucherhotel ya. Ayo, tunggu apa lagi ^_^







No comments:

Post a Comment

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...