Pages

Sunday 25 August 2013

Rela Putar Otak Demi Nikmati "Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak"

 
Gambar diambil dari hidupbanyakrasa.com

"Rin, ngopi yuk," ajak seorang teman. "Gak ah, gak suka ngopi," jawab saya.

Itu adalah sepenggal percakapan antara saya dan teman yang suka mengajak untuk minum kopi. Saat itu sekitar tahun 2002, saya masih menjadi calon reporter di sebuah media cetak. Untuk saya, kopi itu berarti kopi hitam yang sering diminum Papa saya.

Kalau Mama atau Kakak saya tidak di rumah, biasanya saya yang didaulat untuk membuatnya. Dan itu adalah salah satu tugas yang saya merasa tidak mampu. Loh kok bisa? Bagaimana nggak, bikin kopi hitam ala papa saya itu terdiri dari mengambil beberapa sendok teh kopi bubuk kemudian dicampurkan dengan beberapa sendok gula, baru kemudian diseduh air mendidih. *coba  “Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak” yang praktis udah ada sejak saya masih pake rok merah putih dulu...mesin waktu manaa mesin waktu ^_^*


Trus kenapa bisa susah? Karena menurut saya, tiap saya buat rasanya beda-beda. Kadang terlalu pahit, kadang terlalu manis.Papa saya sih biasanya gak terlalu banyak protes, walaupun kopi yang saya buat, menurut saya lebih mirip rasa bilasan cucian hahahaha :)

Baiklah, kembali membahas kopi. Rasa kopi hitam milik Papa saya yang pahit, juga membuat saya kurang menyukainya. Konon, para wanita lebih menyukai rasa manis.

Salah satu bukti adalah ketika saya melakukan liputan kuliner ke salah satu restoran yang menyediakan coklat dalam berbagai varian hidangan, hampir 80 persen pengunjungnya adalah wanita. Sebagian besar pria yang datang dalam rangka mengantar sang wanita hehehe. *Satu lagi nilai plus “Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak” di mata saya, sebagai penyuka kopi non-hitam dengan berbagai varian yang superrr ueenaaak :D*


Naah jelas kan mengapa saya agak-agak alergi kalau diajak ngopi oleh teman-teman kala itu. Ngopi itu dalam benak saya adalah minum kopi hitam yang rasanya pahit.

Tapiii, ituuu duluuuu. Pada suatu malam, sepulang kerja saya saya menyempatkan diri berbelanja ke sebuah supermarket untuk membeli bahan makanan. Maklum, waktu itu saya masih nge-kost, karena rumah orangtua saya jauh dengan tempat kerja. Setelah roti, beberapa jenis camilan sudah masuk ke keranjang belanjaan, saya melirik rak tempat berbagai jenis minuman seduh seperti teh, kopi dan lain-lain.

 
Dokumen foto pribadi

Mata saya kemudian tertumbu pada kemasan kopi yang sangat menarik. Saya ambil untuk saya baca. "Oh merknya kopi Good Day". Saat itu belum  banyak iklan-iklannya, apalagi tagline keren “Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak” Tapi kok ya saya sangat tertarik sama kemasannya, desainnya itu berkesan modern, keren dan gaul gitu deh. Sebagai salah satu anak muda waktu itu, *eh sekarang masih muda kok, cuma udah punya dua anak ;)*, lah saya kok ya jadi tergoda juga nyobanya. Padahal seumur-umur, sebelumnya gak pernah tergoda tuh sama kopi-kopi instan gitu.

Waktu itu kalau nggak salah, sudah ada empat varian kopi instan Good day yaitu original, mocacinno, chococinno dan vanilla latte *CMIIW alias benerin kalo salah ya man-teman*. Nah galau lagi deh pas milihnya hehehe :)

Pilih punya pilih, saya mikir kalo rasa original, ntar rasa kopi banget donk, saya kan ogah *padahal setelah dicobain, tetep saya suka tuuh*. Kalo Chococino, ntar rasa coklat lagi, pikir saya. Hadeeuuuh repot amat sih. Akhirnya karena suka dengan warna merah kemasan Good Day, untuk pembelian perdana saya beli Good Day Mocacinno. Yaaang ternyataaaa..pilihaaaan saya gak salah. Seleranya, saya bangeeeet!! Dan tahu gak, ternyata suami saya juga punya rasa favorit yang sama looh. *ketjup-ketjup “Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak”

Minggu-minggu selanjutnya adalah percobaan saya dengan Vanilla late, original dan berbagai varian rasa “Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak” yang kemudian semakin banyak dan gak ada yang rasanya mengecewakan. Beneran deh! Gak bohong!

Beberapa Tahun Kemudian

Tapi, seiring waktu dan usia saya semakin muda, eeh bertambah. Lambung saya kemudian tak lagi sebugar dulu. Asupan kopi harus dicermati. Gak bisa tiap hari seperti dulu huhuhuuu :'(

Tenang, bukan saya namanya kalo nyerah begitu aja. Selain, tips dari Mama saya untuk menyeduh satu sachet “Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak” untuk dua kali pakai, saya juga punya tips ciamik yang gak kalah asik. Apakah itu?

Begini ya, di saat-saat lambung saya sedang agak bermasalah namun keinginan ngopi sangat kuat, maka suami saya akan jadi solusinya. Looh kok bisa? Sini..sini saya bagi-bagi rahasia, tapi jangan bilang2 yaa.

Pertama, ketika suami pulang kantor. Sambut dengan senyum dan cium tangan. Dengan manis, tanyakan kabarnya di tempat kerja dan tawarkan, "Ayah, mau minum kopi? Ibu buatkan ya". Biasanya suami akan takjub *eh apa itu suami saya aja ya* dan mengiyakan sambil menduga-duga ada apakah dengan istrinya yang cantik hari itu :D

Kedua, ambil satu sachet “Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak” favorit suami. Kalau suami saya, favoritnya sama dengan saya Good Day Mocacinno. Sajikan dalam cangkir yang paliiing baru, hihihi kalo gak ada ya cangkir buat tamu gitu deh. Pokoknya tampilan menarik.


Good Day Mocacinno favorit saya dan suami (hidupbanyakrasa.com)

Ketiga, sajikan tetap dengan senyum manis. "Silakan diminum yah". Biasanya, suami saya minum dengan kalimat "Ibu ada maunya nih ya?" hahahaha tahu aja sih yah.

Jadi apa sih sebenarnya mau saya dan apa hubungannya dengan tips ngopi saat lambung bermasalah? Hehe ini adalah cara saya untuk ikutan menyeruput kopi yang saya buat tadi. Bisa dengan sendok ataupun menunggu suami menurunkan gelas dari mulutnya. Singkatnya sih, nebeng ngopi yang kadang justru ngabisin hihihi *sabar ya yah* :D

Tapiii, itu juga kalau si lambung gak terlalu rewel loh ya, dan belum tentu bisa berlaku untuk semua orang, istilah kerennnya "syarat dan ketentuan berlaku" hihihi, namanya juga tips ajaib ala saya. Intinya, saya selalu putar otak supaya bisa menikmati dan mencicipi  “Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak” yang berhasil mengubah alergi kopi saya jadi teman sejati.


8 comments:

  1. sukses ya mbak, semoga berhasil lombanya :)

    ReplyDelete
  2. Sukses ya tulisannya,semoga menang

    ReplyDelete
  3. Saya juga punya sakit lambung, tapi minum kopi Good Day tetep nekad :D
    Salam kenal dan semoga sukses untuk kontesnya, mbak ^_^

    ReplyDelete
  4. makasih semuanya *ketjup satu-satu* :)

    ReplyDelete
  5. makasih ya, tapi kok cuma lumayan sih :(

    ReplyDelete

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...