Pages

Tuesday, 20 November 2012

Ego oooh Ego

Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi yang mendung dan sariawan (hehe harusnya berawan ya:). Maklum saya lagi terganggu sariawan selama dua hari kemaren, jadi sekalian deh ^.^

Anyway, saya pengen bahas soal si ego nih. Ego sebenarnya asal kata dari egosentris. yang menurut kamus bahasa Indonesia yaitu menjadikan diri sendiri sbg titik pusat pemikiran (perbuatan); berpusat pd diri sendiri (menilai segalanya dr sudut diri sendiri). Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/ego/mirip#ixzz2Cj5LC1zG


Nah kalau kata sifat dari egosentris ini (belajar bahasa Indonesia dikit ya), biasa disebut egois. Jadi kalau lihat dua sejoli pacaran, sambil teriak "Kamu egois, gak mau mikirin perasaan aku!" Hehe itu artinya, salah seorang bersikap mementingkan diri sendiri. Kalau suamii istri sih sepertinya malu ngomong2 gitu, langsung aja ngacir (hehe bukan kisah pribadi loh, ya dikit2 deh).

Kembali ke ego, nah sesuai dengan tema blog saya (tumben nyambung), yaitu ibu bekerja yang kemudian jadi full time mother alias ibu2 yg di rumah, masalah ego ini bisa jadi sangat menjadi masalah  (apaaa sssiiiih). Alias kalau tidak bisa ditekan atau disalurkan dengan baik dan benar, bisa menyebabkan susah tidur, depresi dll (menurut saya yg bukan ilmuwan dan tanpa penelitian loooh).

Kenapa bisa begitu? Ini nih penting dibaca untuk para suami (termasuk suami saya ^.^). Para wanita alias ibu yg sebelumnya bekerja kemudian menjadi ibu rumah tangga, memiliki ego pribadi yang lebih tinggi. Pasalnya, kami terbiasa memiliki identitas sebagai seseorang secara pribadi, memiliki penghasilan sendiri dan yg jelas waktu untuk diri sendiri (kalo kerja di kantor gak mungkin bawa2 anak kan hehe) dll.

Nah, ketika jd ibu rumah tangga, yg biasa dihadapi adalah diri pribadi menjadi kurang dihargai. aaah masa sih? di lingkungan rumah, maka ibu akan dipanggil dengan nama suami, di sekolah anak2, dipanggil berdasarkan nama anak2nya. Hal yg mungkin terlihat sepele, namun jg sangat krusial. Kemerdekaan finansial dan jalan2 juga berubah. Mau belanja atau jalan2, inget itu uang suami atau inget anak2 gak ada yg jaga, eh cucian numpuk hehehe

Ssssttt..buat bapak2, saya kasih bocoran ya, kalau sering2 jalan atau dinas luar kota, ini jg yg sering bikin ibu2 bete. Selain gak ada yg nemenin jaga anak, para ibu2 ini jd inget jaman dia kerja dan sering jalan2 ke luar kota/negeri. Hiks :(

Si ego ini yg kemudiian harus bisa ditekan. Ya si ibu harus inget lagi komitmennya saat memutuskan jd ibu RT dan yg pasti kepentingan anak2. Bukan berarti bapak2nya gak bisa partisipasi loh, ajak2 donk istri dan anakk2 libur ke luar kota (curhaat dweh), atau beri ruang dan waktu untuk istri menikmati waktunya sendirian, kasih voucher ke salon atau butik gitu...maunyaa kaan?!

Yang pasti, setiap pilihan disertai dengan konsekuensi. kalau milih jadi ibu RT ya ada konsekuensinya, begitu jg saat memutuskan bekerja. Jadi konsisten aja kali ya. Hehe udah dulu deh tulisan saya yang penuh dgn curhat di pagi hari yg mendung ini. Maap kalau ada salah2 kata, namanya juga manusia biasa. Komentar ataupun saran sangat ditunggu (hiiks abis jarang yg komen sih).... Sampai jumpa...

No comments:

Post a Comment

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...