Pages

Friday, 16 May 2014

Merindu Telaga Bening di Potsdam


Saya di Potsdam pada penghujung musim dingin 2009 (dok.pribadi)

Kembali ke tahun 2009, ada sebuah pengalaman pribadi yang lumayan besar untuk saya. Kala itu pertama kalinya saya mendapat kesempatan belajar di luar negeri. Tak tanggung-tanggung, Allah SWT memberi kesempatan saya untuk belajar di sebuah negara di Eropa.

Saya baru pertama kali mengalami musim dingin, merasakan salju, tentu saja norak. Senang sih, tapi dinginnya ternyata tidak ketulungan. Untung saya datang hampir di penghujung musim dingin, menjelang musim semi.

Kota Berlin, tempat saya belajar, ternyata tidak seheboh kota besar Eropa yang saya bayangkan. Justru tidak terlalu ramai, suasananya tenang dengan angkutan umum yang sangat nyaman dan tepat waktu.

Tapi, yang justru menarik hati saya untuk saya kunjungi lagi suatu hari nanti adalah Potsdam, yang lokasinya sekitar 30 menit menggunakan kereta dari Berlin. Saya dan rekan-rekan waktu itu mengunjungi Potsdam untuk mengunjungi Sanssouci, bekas istana musim panas Friedrich II yaitu Raja Prusia.

Tapi, saya tidak ingin menceritakan istana tersebut. Yang kemudian menarik hati saya adalah ketika berjalan menuju perumahan di kawasan Potsdam. Mata saya dimanjakan dengan pemandangan yang indah. Telaga bening yang memantulkan bayangan, laksana kaca. Juga dedaunan yang gugur yang berwarna abu-abu dan kecoklatan, serta pohon-pohon yang meranggas menunggu musim semi tiba.

Saya yang kala itu tengah kangen keluarga lantaran harus meninggalkan tanah air selama dua bulan, menemukan ketenangan di sana. Rasanya ingin berlama-lama di telaga itu. Duduk di rerumputan yang seakan menunggu sinar matahari untuk kembali menghijau, sambil memandang sekitar. Sempat saya membayangkan keindahannya yang berbeda di musim semi. Tentu tak akan kalah luar biasa.

Telaga yang sangat bening di Potsdam (dok.pribadi)
Sayangnya, cuaca saat itu masih cukup dingin sehingga rekan-rekan saya tak sabar untuk mencapai tujuan. Hanya sekitar 10 menit saya berada disana. Saya puaskan dengan mengarahkan kamera saya untuk mengabadikan lokasi tersebut.

Meninggalkan telaga bening itu, saya masuk ke kawasan perumahan. Tampilan khas rumah Eropa zaman dulu masih lekat disana. Secara pribadi saya memang memiliki ketertarikan untuk rumah seperti itu, kesannya  klasik dan indah. Jujur saja, bangunan modern minimalis memang jarang menarik hati saya.

Sekitar satu jam berjalan di suhu sekitar 5 derajat celcius hari itu sungguh tak terasa. Hingga akhirnya saya dan rekan-rekan sampai di tujuan kami. 

Di depan rumah khas Eropa di Potsdam. Keren yaa (dok.pribadi)
Mungkin perjalanan saya ke Potsdam hanya tak lebih dari beberapa jam hari itu, tapi kesan telaga bening itu terus berada di hati saya. Ingin rasanya suatu hari nanti kembali ke sana, ditengah musim semi ataupun musim panas, dimana bunga-bunga bermekaran, pohon tak kehilangan dedaunan, bersama dengan keluarga duduk-duduk menikmati hari di tepi telaga bening itu.

*Tulisan ini diikutsertakan dalam  "A Place to Remember Giveaway"

http://nurulnoe.com/a-place-to-remember-give-away/#more-2539


12 comments:

  1. Waah telaganya memang menenangkan yaaa... Ikut jatuh cinta. Pingin kesana
    Btw, mksh udah ikutaann GA kuu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih kembali maak Noe, senang bisa ikutan :) SUkses GA-nya yaa

      Delete
  2. Replies
    1. Iya mak, sampe aku bayangin, gimana gak sehat yang tinggal disana. Lingkungan bersih dan indah begitu yang dilihat tiap hari hehehe :)

      Delete
  3. Ah mak, aku liat fotonya aja udah ngiler :')

    ReplyDelete
  4. Eropa, Ih Wooooow.... mbak jika berkenan terimalah the liebster award dariku... #timpuk

    http://mask-id.blogspot.com/2014/05/liebster-award-dariku-untukmu.html

    ReplyDelete
  5. Andai di Telaga ada gethek, bisa muter2 telaga. . :D
    Asyik emang duduk disekitar telaga. Tenang ya, Mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe iya mba, kalo di Indonesia mah pasti jadi peluang usaha :D Makasih udah mampir ya :)

      Delete
  6. Postdam-nya bikin ngiler pengin ke sana Mba :)

    Terima kasih sudah meramaikan GA ini. Good luck.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mak Uniek, keren deh jadi juri dimana2 ^_^ Makasih yaa :)

      Delete

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...