Buku-buku serius ini kebetulan jadi objek foto saya yang galau. Percayalah ini bukan buku bacaan saya sebenarnya :D (dok.pribadi) |
Baru-baru ini saya mendapat kabar bahwa naskah saya ditolak. Sedih? pastinya lah. Putus asa? No way! Trus apa masalahnya?
Sebenernya saya sih santai-santai aja sama naskah itu, tapi kok ya setiap hari buka facebook kok semakin banyak saya menemukan "calon-calon pembaca" yang sekiranya mendapat manfaat dari naskah saya itu. Walaupun saya bukan penulis buku kawakan, saya meyakini tulisan saya setidaknya dapat menginspirasi para calon pembaca tersebut.
Sebagai gambaran, naskah saya itu tak jauh bercerita tentang jungkir balik saya dari seorang working mother yang bertransformasi menjadi stay at home mom. Tentu saja, tidak benar-benar plek sama dengan isi blog, karena juga harus menyesuaikan dengan bahasa buku dan tentunya saya banyak tambahkan berbagai hal yang sekiranya memperkaya naskah.
Alasan dari penerbit yang menolak naskah saya adalah sebagai berikut:
"Naskah ini kurang informatif untuk diterbitkan sebagai buku nonfiksi, padahal temanya menarik."
Yang kemudian menggelitik saya adalah haruskah saya menerbitkannya menjadi buku self publishing dengan berbagai keterbatasan yang saya miliki? Ataukah saya harus mengirimkannya kembali ke penerbit lain yang sekiranya membutuhkan beberapa bulan lagi? Padahal saya gemas untuk segera bisa berbagi dengan sesama perempuan mengenai pengalaman saya dalam naskah.
Sejujurnya, keinginan menerbitkan naskah ini tak melulu saya pikirkan dari segi materi. Namun lebih kepada keinginan saya untuk berbagi.
Jadi, bagaimana keputusannya? Hehehe mungkin bukan rumput yang bergoyang yang tahu jawabannya, tapi sepertinya saya masih harus menunggu kata hati ini lebih lanjut.
Selamat santap siang dan meneruskan aktivitas, terimakasih sudah mampir ^_^
Kalau saya, heheh self publishing saja. :)
ReplyDeleteMasukan diterima! Makasih yaa :)
Deletesemngaaaaaatttttt maaak..:-D
ReplyDeletesiaaaappppp maakk!! ^_^
DeleteKalau benar-benar ingin self-publishing, harus bener2 ditata niatnya. Biar gak nyesel nantinya. :))
ReplyDeleteBener banget mbak Hilda, ini makanya mau tanya2 dulu sama rumput yang bergoyang, eeh sama yg lebih pengalaman dink :D Makasih udah mampir ya.
Delete