Hiasan dinding dari tangkai es krim ala Ibu dan Aylaa (dok.pribadi) |
Selamat sore teman-teman semua J
Semoga hari seninnya lancar dan bahagia, meski badan saya hari ini
sendi-sendinya berasa teriak-teriak karena kemaren saya ajak jogging, untuk pertama
kali setelah bertahun-tahun gak olahraga :D
Anyway, saya mau cerita tentang craft aja deh hari
ini. Awalnya, saya tertantang sebuah lomba. Sebenarnya itu lomba untuk Ayah dan
anak tentang memanfaatkan barang bekas. Tapi, Ayah dan anak itu anteng-anteng
aja, jadilah emaknya yang rempong. Entah kenapa saya kok semangat gini ya.
Nah akhirnya, dapatlah ide hiasan dinding dari
piring kertas bekas ulang tahun. Itu tuh piring yang biasa untuk kue ultah atau
cake kecil. Hihihi untuk mulai project itu seru deh. Saya ajak anak saya
lihat-lihat gambar, beli bahan-bahan tambahan ke toko dan akhirnya ngerjain
bareng-bareng. Meski pas sesi foto, agak-agak malu, tapi akhirnya saya
berhasil foto sesuai persyaratan yaitu foto ayah anak saat mengerjakan craft
sampai foto dengan hasil akhirnya. Legaaa..beres..kirim deh.
Lomba itu membangkitkan rasa penasaran saya. Minggu
depannya, saya coba membuat yang lain. Kali ini saya coba ngubek-ngubek bahan
bekas atau benda tidak terpakai apa yang bisa digunakan. Saya nemu pasir pantai
warna putih yang pernah saya beli untuk ngisi pot. Saya kemudian bikin pigura
foto dan hiasan dinding kamar mandi dari papan puzzle anak-anak yang tidak
dipakai. Pinggir-pinggirnya saya beri lem dan taburi pasir pantai tadi. Case
closed! *gambar menyusul bagi yang penasaran* ^_^
Tapi ternyata, kemudian terpancing tidak hanya
saya. Kemarin malam kakak, bawa kardus bekas ke hadapan saya, sambil ngomomg “Bu,
ini bisa dibikin apa ya?”. Nah lo, saya yang seharian sudah kecapean, kaget
sendiri.
Namun, saya juga tidak mau kehilangan kesempatan
menumbuhkan kreativitas kakak. Memang pasti repot, tapi jujur saja, saya sangat
menikmati.
Akhirnya saya bawa kakak browsing sana-sini tentang
craft dari barang bekas. Pandangannya tertuju pada craft dari tangkai es krim.
Kebetulan di rumah masih ada beberapa. Akhirnya, project dadakan malam itu
dimulai.
Anak saya yang pertama ini, sebenarnya sangat suka
menggambar. Tapi, jika ia sudah berhadapan dengan craft, dia sering tampak
gugup, tidak percaya diri dan takut salah. Jika sudah begini, biasanya saya
akan bilang, “Tidak ada yang salah atau benar disini, kak. Dinikmati saja
setiap prosesnya. Kan gambar yang kita lihat cuma ide awal, hasil akhirnya ya
kita buat tergantung kita”.
Memang harus saya akui, membuat craft semacam ini
membuat otak saya merasa rileks sekaligus kreatif. Mulai stres hanya ketika
adik Sandya mulai ikutan dan mengacak-acak segala sesuatu yang saya pakai.
Mulai dari ikutan menggunting, oles lem dimana-mana, dan akan makin stress kalau
kakak sudah teriak-teriak marahin adiknya.
Meski repot karena direcoki adik Sandya, taraaaaa....sebuah hiasan dinding bawah laut dari
tangkai es krim jadi deh. Kakak membuat ikan dan ubur-ubur serta rumput laut
dari kertas. Sementara saya bertugas menempelkan tangkai es krim. Senangnya
melihat binar senang di mata kakak.
Secara keseluruhan, meski sekilas tampak menyusahhkan dan kadang ribet
karena direcoki adik, saya dan kakak tidak kapok kok mengerjakan project
berikutnya. Manfaatnya, bisa memanfaatkan barang bekas sekaligus mendekatkan
hubungan saya dengan kakak. Beneran loh, dari kegiatan itu saya bisa
mengajarkan kakak kreatif, juga sabar dan menikmati tiap proses. Pokoknya seru
deh.
Jadi, project berikutnya apa lagi ya, kak?
Keren mbak Insprasinya ... jadi pengen buat juga :)
ReplyDeleteThanks ya sharingnya :)
yuuuk bikin, asik kok buat ngasah kreativitas. Terimakasih sudah mampir ya :)
DeleteHasilnya manis.
ReplyDeleteAda yang menyatukan, ada juga yang ngacak2, ya. Hahaha
Ini menjadi warna trsendiri saat nge-craft ya, Mba. :D