Headphone biru yang sesuai dengan kebutuhan saya, Alhamdulillah (dok.pribadi) |
Bukan, sama sekali gak serem kok peringatan kali ini. Jadi sekitar 4 hari yang lalu, headphone saya rusak, hanya nyala sebelah.
Untuk saya, headphone sangat penting untuk keperluan kerja seperti mentranskrip hasil wawancara, ataupun mendengarkan musik kalau saya sedang butuh hiburan demi mengumpulkan konsentrasi..hehe jangan aneh ya. Saya bisa denger musik sambil goyang2 badan, bahkan di kantor, untuk mendapatkan mood ataupun memikirkan angle tulisan yang paling tepat.
Jadi bisa ditebaklah, betapa saya kalang kabut ketika headphone saya tidak maksimal. Mendengarkan musik atau wawancara dari sebelah kuping, rasanya geli dan gak enak banget.
Hari Minggu, saya sempat berniat meminta suami saya untuk membelikan saya headphone baru yang saya butuhkan. Tapi, sayangnya tidak jadi :( Naaah..sambil berniat untuk melihat2 headphone yang akan menjadi jodoh menemani saya bekerja dan menunggu gajian (penting ini ;). Akhirnya hari Senin kemarin, saya harus bertahan dengan headphone lama itu.
Mengapa headphone, bukan earphone? Hahaha sebab saya punya daun telinga yang agak "keras" jadi kalau pakai earphone tidak lebih dari 10 menit, maka daun telinga saya akan terasa sakit. Kalau kata pengasuh saya sih, daun telinga itu berhubungan dengan keras kepala seseorang. Semakin keras, maka tabiat seseorang itu akan semakin keras...hihihi :D
Kebetulan pada hari Senin sore saya mendapatkan undangan liputan. Sebagai pegawai yang baik dan taat, saya pun meluncur menuju lokasi liputan, meski harus berjuang bersama dengan orang-orang yang hendak pulang ke rumah dan berbuka bersama keluarga. Coba tanyakan pada pekerja di sekitar Jakarta, jalan mana yang gak macet atau bis mana yang gak penuh kalau keluar kantor jam 4 pada bulan puasa? Hiks begitulah yang harus saya hadapi sore itu.
Setelah mengikuti acara dan sebagainya, akhirnya saya mendapatkan goody bag dari penyelenggara. Tadinya saya sempat malas ngambil, apalagi kalau antri gitu. Tapi, kebetulan setelah saya wawancara di luar acara, antriannya sudah selesai. Seorang penyelenggara mengingatkan saya, "Silahkan ambil goody bag-nya mba".
Tanpa antrian, ya saya ikuti saja kalimat penyelenggara itu. Setelah itu saya langsung melesat ke arah lift, tanpa sempat melihat2 ke dalam goody bag. "Ah nanti saja," pikir saya. Bukan sok atau gimana, untuk saya tidak sopan melihat2 seperti itu masih di lokasi acara.
Sambil menunggu bis, saya kemudian menyempatkan diri melongok ke dalam tas jinjing tadi. Ya ampun, ternyata saya dapat headphone warna biru yang jelas2 kualitas baik. Saya sampai merinding, mengingat betapa Allah SWT memahami apa yang saya butuhkan. Alhamdulillah.
Melihat saya mendapatkan headphone, suami saya berkata "Make a wish, bu. Kali aja dapat juga,". Hehehe tapi saya yakin that's not how it work. "Yang dibutuhkan yah, bukan diinginkan," jawab saya.
Alhamdulillah di bulan Ramadhan ini ketika rezeki dan berkah dicurahkan dengan sangat istimewa, saya mendapatkan sesuatu yang mungkin secara materi tidak seberapa, tapi tepat yang saya butuhkan.
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan keluar dari kesusahan, dan diberikanNya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan keperluannya.” (Surah At-Talaq:2-3)
No comments:
Post a Comment
Terimakasih yaa ^_^