Pages

Saturday 7 May 2016

Cara Mengoptimalkan Daya Tahan Tubuh dan Otak, Agar Kecerdasan Anak Maksimal

Seorang keponakan saya sering bolak-balik rumah sakit untuk diperiksa karena pilek. Hingga akhirnya dokter menyatakan dia memiliki alergi. Keponakan yang lain, sejak kecil harus mengonsumsi susu khusus karena alergi susu sapi. Saya pribadi pernah disebut mengalami bronkitis yang dipicu alergi serta mengalami gatal-gatal karena alergi pada masa sekolah dasar. Itu sebabnya alergi menjadi perhatian saya.

Alergi sebenarnya adalah gangguan daya tubuh pada anak, yang menyebabkan tubuh bereaksi belebihan terhadap paparan, yang tidak terjadi pada tubuh yang normal. Ada berbagai pemicu alergi, seperti yang dialami keluarga saya. Ada alergi pada elemen udara, misalnya sebuk sari, jamur, bulu binatang atau tungau debu rumah. Gejala alergi ini bisa berupa gatal, diare, nyeri perut, sariawan, migren, batuk, pilek atau sesak yang kambuhan. Nah rupanya alergi ini merupakkan gangguan daya tahan tubuh anak. Tapi, apa bisa dicegah atau diatasi ya?

Kegiatan favorit anak2 saya ke taman, sbg cara efektif untuk menstimulasi otak dan daya tahan tubuh (dok.pribadi)




Apa Saja Sih Gangguan Daya Tahan Tubuh pada Anak?

Bersyukur saya mendapatkan banyak informasi dari buku panduan "Optimalkan Perkembangan Otak dan Daya Tahan Tubuh Penentu Kecerdasan Multitalenta si Kecil" dengan narasumber DR.dr.Ahmad Suryawan, SpA(K) sebagai Dokter ahli tumbuh kembang anak dan DR.Dr.Anang Endaryanto, SpA(K) sebagai Dokter ahli alergi-imunologi anak, yang dirilis pada Seminar Parenting Morinaga beberapa waktu lalu.

Alergi merupakan satu dari empat macam gangguan utama pada daya tahan tubuh anak, termasuk defisiensi kekebalan, otoimun dan kanker. Defisiensi kekebalan terjadi jika ada bagian dari sistem pertahanan tubuh anak yang tidak bekerja dengan benar atau hilang, sementara itu otoimun terjadi ketika sistem pertahanan tubuh salah mengenali jaringan atau organ tubuh yang sehat sebagai gangguan. Penyakit otoimun pada anak antara lain lupus dan arthris juvenilis idiopatik. Kemudian, kanker terjadi bila ada bagian dari sel-sel tubuh yang timbul di luar kendali, termasuk sel-sel sistem kelainan tubuh, misalnya leukemia dan limfoma.

DR.dr. Anang Endaryanto SpA(K) banyak memberi informasi alergi pada Seminar parenting Morinaga 

Penanganan gangguan daya tahan tubuh ini harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak. Untuk anak dengan defisiensi kekebalan, maka penanganan fokus pada peningkatan kekebalan atau mengobati penyebabnya. Termasuk meningkatkan asupan gizi, kalori, lalu memperhatikan keseimbangan cairan, kebutuhan oksigen dan mencegah infeksi. Untuk gangguan otoimun, maka penanganan terutama untuk mengendalikan peradangan agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut dan mengembalkukan sistem pertahanan tubuh agar bekerja normal.

Lalu untuk penanganan alergi, bisa berupa menghindari pemicu alergi, vaksinasi atau pengobatan dengan pereda gejala alergi. Sementara itu, penanganan kanker yang berhubungan dengan daya tahan tubuh disesuaikan dengan penyebaran sel kanker. Pengobaan selain kemoterapi yang membunuh sel kanker, juga termasuk mengajarkan pola hidup dan makan sehat.

Mencegah Gangguan Daya Tahan Tubuh

Duuuh serem-serem gak sih gangguan daya tahan tubuh pada anak ini. Bukan hanya mengganggu tumbuh kembang, tapi juga nanti setelah mereka dewasa. Tapi sebenarnya pembentukan daya tahan tubuh anak dibentuk sejak dalam kandungan. Masa sih?

Ceritanya rahim ibu itu dulu dianggap steril, tapi penelitian lalu menyebutkan plasenta itu sudah mendapat paparan mikrobiota. Jadi ada interaksi antara sistem pertahanan ibu, janin, mikrobiota dan lingkungan yang kemudian akan memengaruhi risiko penyakit kronis juga termasuk risiko alergi ketika bayi sudah lahir. Hal yang memegaruhi antara lain kecukupan gizi, tingkat stres ibu hamil. proses kelahiran dan pemberian air susu ibu (ASI) di awal kehidupan.

Jadi beberapa hal yang bisa dilakukan ibu hamil untuk mencegah gangguan daya tahan tubuh anak di kemudian hari, seperti :
  • Memastikan asupan gizi dan vitamin tercukupi. Tapi juga hindari kelebihan gizi dan obesitas karena juga berakibat buruk pada perkembangan sistem pertahanan tubuh janin. Vitamin A dan D  merupakan dua jenis vitamin yang sangat penting
  • Stres harus diminimalisir. Sebab, efek jangka panjang stres pada ibu hamil bisa menyebabkan gangguan sistem pertahanan tubuh yang mungkin menyebabkan penyakit kroniks seperti asma dan alergi.
  • Perhatikan proses kelahiran. Disebukan bayi yang lahir secara normal memiliki kemampuan lebih tinggi dalam melindungi diri terhadap infeksi langsung oleh bakteri, dibandingkan bayi yang lahir secara sesar.
  • Berikan ASI. Bagi bayi, ASI akan melindungi dari infeksi, mendukung sistem pertahanan tubuh dan sarana mentransfer sel-sel kekebalan dari ibu ke bayi. 
  • Hindari merokok saat hamil.Itu akan memengaruhi perkembangan paru-paru janin yang dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru kronis.
Wah memang banyak ya yang harus diketahui agar anak sehat sejak awal. Banyak nih PR buat ibu-ibu yang hamil atau sedang merencanakan kehamilan, agar semakin berhati-hati dan perhatian.

Proses Dibalik Otak Anak Cerdas 

Nah selain daya tahan tubuh, ada pula perkembangan otak yang harus diperhatikan pada masa tumbuh kembang anak. Sebagaimana daya tahan tubuh, perkembangan otak juga dimulai sejak dalam masa kandungan. Keduanya bekerja timbal balik dan tergantung sama lain.

Perkembangan otak dimulai sejak awal kehamilan yang berkembang terus, hingga pada usia janin 5 bulan mencapai puncak pembentukan sel otak dan lapisan terluar otak yang disebut korteks. Saat kehamilan mencapai usia 9 bulan, maka bongkahan otak sudah terbentuk sempurna. Sel otak yang jumlahnya triliunan dinamakan neuron.

DR.dr Ahmad Suryawan, SpA(K) saat presentasi di Seminar Parenting Morinaga

Tapi, tahukah yang menarik dari neuron? Saat bayi baru lahir, masing2 sel otak belum terhubung. Nah ketika bayi lahir dan mendapat stimulasi dari lingkungan sekitar, maka sel otak itu baru membentuk rangkaian yang disebut sinaps. Semakin banyak stimulasi, maka sinaps akan semakin kaya, kuat dan menjadi koneksi yang permanen untuk masa depan. Sinaps yang tidak pernah dipegunakan anak, dapat mengalami kematian yang disebut pruning.

Bayi baru lahir memiliki 100 miliar yang mampu membentuk lebih dari 50 triliun koneksi sinaps. Bahkan jika stimulasi mencukupi, pada bulan-bulan pertama setelah kelahiran, bayi dapat memiliki jumlah sinaps hingga 1000 triliun. Jaringan2 sinaps itu yang kemudian akan mendukung tumbuh kembang anak.

Pentingnya Perkembangan 3 Tahun Pertama

Usia 3 tahun pertama sangat penting untuk pertumbuhan anak, karena saat itu masa perkembangan otak yang paling besar. Bandingkan saja, pada bayi baru lahir, berat otak 400 gram saja dan pada anak usia 2-3 tahun beratnya sudah bertambah 3x lipat atau sekitar 1100 gram. Itu berarti sudah mencapai 70-80 pesen otak orang dewasa yang beratnya sekitar 1300-1400 gram.

Balik lagi ke sinaps diatas, nah semakin banyak sinaps berarti semakin besar kemampuan anak untuk belajar. Tidak hanya mengandalkan faktor keturunan ternyata, ada juga sistem pengasuhan yang sangat berperan tehadap proses perkembangan otak, temasuk nutrisi dan stimulasi. Input yang diperoleh otak anak dapat masuk dari panca indera termasuk penglihatan, pendengaran, pembauan dan perabaan. Semakin banyak input yang diterima otak, maka akan semakin banyak sinaps yang terbentuk.

Sandya sama-sama belajar berdiri dan berjalan dengan sepupunya (dok.pribadi)
Pada masa tiga tahun pertama, otak sangat responsif. Seiring usia, maka ada yang disebut proses seleksi sinaps sehingga anak dapat mengembangkan berbagai kemampuan dengan cara yang efektif. Singkatnya sih, sinaps yang sering digunakan akan semakin kuat dan sinaps yang tidak terpakai akan dibuang. Semuanya ditentukan oleh stimulasi dari orangtua dan orang2 di sekitar anak.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mendukung perkembangan otak anak pada masa 3 tahun pertama :

  • Usia 0-1 tahun. Bayi baru lahir sudah bisa mengenali wajah orang di sekitarnya, memilih obyek yang disukai dan membedakan ekspresi senang atau sedih. Pada bayi 3 bulan, orangtua dapat menstimulasi dengan sering menyentuh dan memeluk, menyanyi, memberikan mainan yang aman dan menenangkan saat bayi menangis. Pada bayi 3-6 bulan, stimulasi bisa merupa mendorong bayi berguling, merayap dan merangkak dengan mainan yang menarik, serta mulai mengenalkan rutininas waktu makan, waktu tidur, mandi dsb. Kemudian bayi 6-9 bulan, manfaatkan waktu makan untuk bayi mulai belajar menggunakan tangan untuk makan, memberikan mainan dengan berbagai tombol atau menyebutkan obyek yang menarik perhatiannya dengan kata-kata. Setelah bayi usia 9-12 bulan, stimuasi dapat berupa mendukung kemampuan yang baru dimiliki seperti berjalan, bermain cilukba untuk memahami konsep hilang dan muncul kembali dan cara kerja mainan seperti bola yang dapat ditendang atau balok yang dapat disusun.
    Sandya belajar angka dengan mobil-mobilan (dok.pribadi)
  • Usia 1-2 tahun. Pada masa ini perubahan dramatis terutama pada sirkuit otak untuk bicara dan bahasa. Kemampuan kosa kata anak usia ini meningkat pesat, hingga 4x lipat dibanding 1 tahun pertama. Pada usia ini juga anak akan mengalami proses pada otak yang membuatnya mampu melakukan berbagai ketrampilan lebih kompleks, termasuk kemampuan kognitif dan kecerdasan seperti emosi dan kemandirian. Stimulasi anak usia 12-15 bulan, bisa berupa memberikan buku yang menarik, mengucapkan dengan jelas benda yang menarik, mendukung anak mampu bejalan dengan baik. Kemudian pada usia 15-18 bulan, stimulasi sudah bisa ditingkatkan dengan meminta anak menggunakan jari dan tangan untuk mencoret-coret, bermain alat musik ataupun menggunakan sendok garpu. Baca buku yang menceritakan berbagai jenis emosi ataupun melakukan aktivitas yang sama, juga dapat dilakukan. Saat si kecil mencapai usia 18-24 bulan, ia mulai bisa diajak bermain peran, mengelompokkan benda-benda hingga melakukan permainan yang membutuhkan kemampuan penyelesaian masalah yang sederhana. 
  • Usia 2-3 tahun. Saat ini sinaps di otak bagian depan mencapai puncak, bahkan 200 persen lebih tinggi dibanding orang dewasa. Pada masa ini anak-anak sudah mampu memecahkan masalah, menganalisis dan memahami proses sebab akibat. Stimulasi yang dapat diberikan pada anak usia 24-30 bulan, antara lain bermain lompat dari satu kertas ke kertas lain, mulai bermain dengan anak lain dan bertanya mengenai ide-ide yang dimilikinya. Kemudian pada usia 30-36 bulan, mulai berikan anak krayon atau alat tulis, mengajaknya mengayuh sepeda dan mengenalkan kata-kata baru yang membuatnya mengajukan pertanyaan lain yang lebih rumit. Melatih logika si kecil pada usia ini sudah bisa dilakukan, juga mengenalkan konsep antri dan berbagi dengan orang lain. 

8 Jenis Kecerdasan Multitalenta

Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya mengenai upaya mengenali kecerdasan majemuk atau kecerdasan multitalenta ternyata pada Seminar Parenting Morinaga, hal itu dikupas lebih dalam lagi dengan menghadirkan Dr. Rose Mini, A.P., M.Psi dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Psikolog yang populer dengan sebutan Bunda Romi ini banyak bercerita tentang 8 jenis kecerdasan yang diperkenalkan oleh Howard Gardner.

Bunda Romi saat memberi presentasi 

Kecerdasan multitalenta tersebut kecerdasan kinestetik, logika matematika, visual spasial, linguistik, musikal, interpersonal, intrapersonal dan naturalis. Menurut Bunda Romi, setiap anak pada dasarnya memiliki semua jenis kecerdasan tesebut, namun nantinya akan kecerdasan yang lebih menonjol dibanding yang lain.

Anak saya yang pertama Aylaa termasuk memiliki minat menari yang termasuk kecerdasan kinestetik. Nah menurut Bunda Romi, stimulasi terhadap kecerdasan semacam ini dapat mendorong timbulnya talenta lain yang belum tergali.

Untuk stimulasi kecedasan musikal, misalnya bisa mengajak anak bernyanyi atau mengikuti irama lagu. Kemudian untuk menstimulasi kecerdasan logika matematika pada balita, bisa berupa latihan mengelompokkan warna atau benda dari kecil ke besar dan sebaliknya.

Stimulasi kecerdasan bahasa bisa dengan mengenalkan kata baru setiap hari, sementara itu menstimulasi kecerdasan visual spasial bisa berupa pengenalan arah kanan dan kiri serta konsep atas bawah.

Sandya antusias nih mengetahui jenis-jenis binatang (dok.pribadi)
Kecerdasan yang tidak kalah penting untuk saya adalah intrapersonal dan interpersonal. Untuk anak balita, stimulasi intrapersonal yaitu mendorong anak memahami minatnya atau rasa suka terhadap sesuatu yang dapat mendorong rasa percaya diri. Sementara itu, stimulasi kecerdasan interpersonal bisa berupa bermain dengan teman sebaya atau yang berusia lebih tua atau muda.

Jenis kecerdasan yang paling akhir yaitu kecerdasan naturalis, yaitu kemampuan mengenali alam dan lingkungan sekitar. Jujur saja, anak-anak saya sepertinya masih perlu banyak distimulasi untuk ini. Stimulasi yang dilakukan bisa berupa mengajak anak mengenal lingkungan alam sekitar dan melihat fungsinya untuk alam. Antara lain saya mengajak ke taman atau ke kebun binatang.

Nutrisi Pendukung Kecerdasan Anak

Baiklah, memang jadi orangtua itu tidak ada sekolahnya dengan banyak PR dan tugas yang harus dipahami agar anak bisa tumbuh kembang optimal. Selain memerhatikan soal stimulasi dan daya tahan tubuh anak, tentu ada pula soal nutrisi yang tidak kalah penting.

Deretan pilihan nutrisi dari Morinaga bisa menjadi pilihan tepat. Ada Morinaga Platinum dengan MoriCare+Prodiges dan  Morinaga Gold dengan varian Chil Kid dan Chil School yang disesuaikan dengan usia anak. Ada pula Morinaga Soya untuk si kecil yang alergi susu sapi atau Morinaga P-HP untuk yang memiliki potensi alergi susu sapi.

Yang merupakan inovasi terbaru adalah Morinaga Chil-Go, berupa susu cair siap minum dengan prebiotik inulin 1000 mg yang dapat melengkapi asupan susu Morinaga Child Kid dan Chil School.

Sandya paling semangat buka kaleng susu sendiri (dok.pribadi)
Produk-produk ini merupakan kerjasama dengan Morinaga Research Center Japan, yang memang ditujukan akan mendukung kecerdasan multitalenta (brain care), lalu memberikan pertahanan tubuh ganda (body defense), termasuk mendorong tumbuh kembang optimal (body growth).

Tidak hanya itu, MoriCare+ Prodiges juga mengenalkan modul stimulasi digital berjudul Multiple Intelligence Play Plan atau MI PlayPlan, agar orangtua dapat lebih mudah mengenali dan mengembangkan potensi anak-anaknya.

Melalui Gerakan Siap Cerdaskan Bangsa dari Morinaga, orangtua diajak orangtua memahami megenai pentingnya nutrisi dan stimulasi anak untuk perkembangan otak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Berbagai informasi nutrisi dan simulasi bisa dibaca di www.siapcerdaskan.com Kujungan orantua ke website ini juga akan dikonversi sebagai donasi rehabilitasi sekolah di daerah-daerah melalui Yayasan ASA (Act, Serve, Aspire). Untuk informasi lengkap tentang daftar sekolah penerima donasi, bisa dilihat website tersebut diatas.

Seminar Parenting Morinaga akan terus diadakan secara simultan selama periode April-November 2016 di 15 kota. Seminar yang pertama dilakukan di Kota Kasablanka, Jakarta pada 2 April 2016, lalu akan disusul di Trans Luxury Hotel, Bandung pada tanggal 21 Mei 2016 mendatang. Orangtua yang #siapcerdaskanbangsa ayo ikut seminarnya untuk generasi platinum yang lebih baik.

Tunggu apa lagi, catat ya tanggalnya dan ikuti terus informasi terbarunya. Silakan akses saluran media sosial Morinaga :

Facebook  : Morinaga Platinum
Twitte        : @Morinagaid
Instagram : @MorinagaPlatinum



2 comments:

  1. Anak-anak saya jg paling suka diajak ke taman dan ndengerin musik/ nyanyi. TFS mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 mbak April :) Iya, anak2 saya seneng lari2an dan ketemu temen2 lain di taman.

      Delete

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...