Pages

Tuesday 6 December 2016

Penting Mengetahui Cara Melindungi Organ Intim Saat Haid


Dulu waktu saya kecil, menstruasi sering disebut darah kotor. Kalau dipikir-pikir, istilah awam itu ada benarnya juga sih. Tapi bukan berarti benar-benar darah yang kotor, karena menstruasi kan disebabkan luruhnya sel telur dari dinding rahim, yang tidak dibuahi.

Yang saya maksud ada benarnya adalah bertambahnya bakteri di area organ intim karena keluarnya darah menstruasi. Selain itu, saat menstruasi juga berisiko karena pelindung di bagian leher rahim menipis sehingga memungkinkan bakteri di area vagina bagian bawah mengakses leher rahim. Iiiiih syereeeemmm >.<

Tapi tenaaang, ada kok cara mencegahnya. Cari tahu sama-sama yuk.

Betadine Feminine Hyegne (dok.rpibadi)


Mengenal Organ Intim Wanita Lebih Jauh

Berbeda dengan laki-laki, organ intim wanita itu terdiri dari banyak bagian. Hahaha berliku-liku lah, seperti kalau mau memasuki hatinya :D Sedikit aja deh saya mau bahas, sekalian inget2 pelajaran biologi dulu. Beberapa fakta yang diungkapkan dr Liva Wijaya, SpOG yang merupakan Spesialis Obstetric dan ginekologi pada acara yang diadakan oleh Betadine Feminine Hygiene, beberapa waktu lalu :
  • Vagina merupakan saluran yang terdiri dari otot dengan panjang hingga 20 cm. 
  • Vagina memiliki dinding yang tipis dan berlipat-lipat
  • Terdapat kelenjar di bagian depan vagina untuk menjaga kelembapan.
  • pH vagina yang harus dipertahankan 3,8-4,5 dengan dominasi laktobasilus yang mencegah bakteri buruk.
  • Bagian terluar vagina disebut vulva yang bertugas sebagai sistem pertahanan.
Yang menarik untuk saya adalah vulva merupakan bagian yang lembab, mudah terinfeksi dan sangat sensitif terhadap pengaruh hormon, alergi dan lain-lain. Kalau saya pernah tulis dalam artikel lain, vulva itu bagaikan pintu gerbangnya vagina. Jadi kalau ada bakteri buruk atau apa pun. maka harus menghadapi sistem pertahanan vulva. 

Risiko Infeksi 

Cairan vagina sendiri merupakan hal normal, terutama sebelum dan sesudah menstruasi Asalkan cairannya tidak bau, tidak gatal dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Cairan yang tidak normal berarti sebaliknya dari gejala itu. Cairannya bau, gatal dan banyak. Penyebab cairan vagina yang mengganggu, menurut dr Liva, bisa berasal dari infeksi.

Menurut Spesialis kedokteran dan ginekologi, dr Liva Wijaya, cairan vagina berlebihan yang sering disebut keputihan merupakan salah satu gejala terjadinya radang pada vagina atau vaginitis. Selain keputihan, gejala yang biasa terjadi seperti rasa gatal, terbakar, iritasi sampai bau tidak sedap. Gak nyaman banget kan dengernya.

Saya pribadi pernah mengalami keputihan cukup mengganggu, saat hamil anak pertama. Hehe keputihan yang warnanya bukan putih lagi, tapi sudah berubah warna. Belum lagi, rasanya lembab dan mengganggu bangeeet. Berhubung saya saat itu sedang hamil, jadi ditahan-tahan aja lah tanpa diobati, meski rasanya bikin pengen nangiiis :'(

Untunglah waktu hamil anak kedua, keputihan yang saya alami gak separah itu lagi. Sekarang-sekarang pun, keputihan yang sering saya alami biasanya menjelang haid. Warna keputihan menjadi keruh, lembab dan gatal juga.

Selain itu, saat haid merupakan saat yang sangat rentan terjadi infeksi pada vagina. Sebab saat itu, bakteri buruk bertambah karena tingkat keasaman pH naik. Pada saat haid, lendir pembatas di leher rahim juga menghilang sehingga bakteri dari vulva dapat lebih bebas mengakses leher rahim lebih dalam. Gejala infeksi yang terjadi saat haid bisa menyebabkan rasa gatal, terbakar, bau tidak sedap.

Saya pribadi tidak berani mengobati sembarangan. Beruntung saya mendapat informasi menarik saat mengikuti acara yang didukung oleh Betadine Feminine Hygiene.

Povidone Iodine 

Adi Prabowo, Marketing Manager Consumer Mundipharma mengatakan, produk Betadine merupakan salah satu antiseptik terbaik di seluruh dunia. Salah satunya karena kandungan povidone iodine didalamnya. Ada empat kategori utama produk yang mengandung povidone iodine yaitu perawatan luka, perawatan kewanitaan, perawatan mulut dan tenggorokan serta perawatan penyakit menular. Namun, perhatian siang itu terutama mengenai perawatan kewanitaan.

Para narasumber yang berbagi dengan para blogger (dok.pribadi)
Menurut Merry Sulastri, Educator dan Trainer Mundipharma, produk pembersih yang mengandung povidone iodine terbukti mengurangi jumlah bakteri buruk serta mengembalikan kondisi flora natural pada organ kewanitaan. Bahan ini juga dapat menjaga kebersihan organ intim dari risiko infeksi, terutama saat menstruasi.

Turut hadir pada acara itu seorang blogger kenamaan, Andra Alodita, yang mengalami gangguan pada organ kewanitaannya. Saat ini, Andra mengaku lebih teliti menjaga organ intim, terutama saat haid. Ia memilih produk pembersih yang mengandum antiseptik.

Untuk yang membutuhkan perawatan khusus saat haid, jangan bingung lagi. Kini sudah ada produk Betadine Feminine Hygene khusus organ intim wanita yang mengandung 10 persen povidone iodine sebagai antisiptik terpercaya. Cara menggunakannya pun sangat mudah.


Cara Menggunakan :
  1. Tuangkan 1 tutup botol Betadine Feminine Hygiene yang dicampur dengan 1 liter air bersih.
  2. Basuh ke sekitar organ intim
  3. Biarkan sekitar 1 menit.
  4. Bersihkan organ intim dengan air bersih
  5. Gunakan setiap mandi selama menstruasi.
Dr. Liva menambahkan, untuk menjaga kesehatan organ intim saat menstruasi, ingat untuk membasuh dari arah depan ke belakang, lalu dikeringkan dengan baik. Ganti pembalut sesering mungkin untuk menghindari lembab, jika perlu ganti tiap 3-4 jam sekali. 

Selain itu, Betadine Feminine Hygiene dapat digunakan utuk menurunkan risiko infeksi di luar masa haid. Pakai sebanyak 2x seminngu setelah mandi pagi dan sore. Kemudian unuk pengobatan, gunakan 2x sehari selama 5 hari berturut-turut.

Jadi, sudah tidak bingung lagi kan melindungi organ intim saat haid atau saat penting lainnya? Jangan sampai salah pilih pembersih ya :)

No comments:

Post a Comment

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...