Pages

Tuesday, 17 September 2013

Berapa Waktu yang Dibutuhkan untuk jadi Ahli?


sumber gambar: blog.garanimals.com

Selamat pagi. Assalamualaikum. Seneng deh banyak temen-temen yang berkunjung ke sini sejak kemarin. Makasih yaa.

Nah, untuk yang bertanya soal bagaimana cara saya menulis ataupun ingin belajar menulis dari saya, bukannya saya gak ingin ngajarin atau bagi-bagi ilmu. Tapi, jujur aja saya belum terlalu paham melakukannya. Kenapa? Karena saya adalah salah seorang penulis yang ditempa oleh latihan, tanpa terlalu banyak teori.

Maklum saya memulai karir menulis dengan menulis di diary, gak pernah berani ikut nulis di mading sekolah sampe akhirnya berani ikut majalah kampus, yang justru disuruh nyari dana buat nerbitin (hiiks), dilarang kuliah di Fakultas Komunikasi dan diterima di Fakultas Hukum Universitas negeri di Bandung, sampe akhirnya diterima jadi wartawan dan berlatih menulis sendiri. Intinya, kemampuan saya menulis ya karena menulis.

Hal ini mengingatkan saya pada salah satu buku yang pernah saya baca, judulnya "DNA Sukses Mulia" yang ditulis oleh praktisi dari Kubik Leadership. Dalam salah satu topik pembahasan, mereka menulis tentang bagaimana cara menjadi seorang ahli. Berikut kutipannya: 

"Pada tahun 1993, tiga orang pakar bernama K. Anders Ericsson, Ralf Th. Krampe, dan Clemens Tesch-Romer melakukan penelitian di Berlin Academy of Music. Mereka berusaha menemukan jawaban, bagaimana seseorang bisa menjadi pakar dalam bidangnya atau dengan kata lain, menjadi seorang expert.
 

Dibantu seorang profesor, mereka mengelompokkan mahasiswa tingkat akhir ke dalam tiga kategori: 1) calon guru musik 2) calon pemusik profesional 3) calon maestro musik dunia. Pertanyaan mereka adalah: Semua mahasiswa yang diterima dan belajar di akademi tersebut, pastilah orang-orang berbakat. Lalu kenapa akhirnya ‘nasib’ mereka berbeda? Ada yang sekadar menjadi musisi biasa, dan ada yang bisa menjadi expert. 

Untuk memperkuat hasilnya, mereka ulang penelitiannya dengan model pengkategorian yang sama, namun menggunakan sample profesi yang beragam, mulai dari musisi, pemain catur, sampai dengan olahragawan. Akhirnya, mereka berhasil membuat kesimpulan luar biasa. 

Ternyata yang membedakan ketiga kategori itu adalah berapa lama waktu yang telah mereka alokasikan untuk berlatih menjadi yang terbaik dalam profesi pilihannya. Mereka yang berhasil menjadi expert telah mengalokasikan waktu untuk berlatih selama 10,000 jam. Kesimpulan itu, kini dikenal sebagai 10.000 hours rule (peraturan 10.000 jam). 

Banyaknya waktu yang diinvestasikan untuk berlatih, dan cara berlatihnya, akan sangat menentukan hasilnya. Apakah Anda bisa menjadi yang terbaik, atau Anda hanya menjadi orang biasa.  Yakinlah, tidak ada jalan pintas untuk bisa menjadi seorang expert."

Peraturan 10.000 jam itu dipopulerkan oleh Malcolm Gladwell dalam buku The Outliers. Namun, sebenarnya berapa lama waktu 10.000 jam itu? Taruhlah, kita menyisihkan waktu 3 jam setiap hari, berarti dibutuhkan 10 tahun untuk bisa menjadi seorang ahli.  Galdwell dalam bukunya lebih lanjut mencontohkan, The Beatles, band populer asal Inggris yang membuktikan ‘kebenaran’ peraturan 10,000 jam.

The Beatles didirikan tahun 1957, ketika Paul McCartney bertemu John Lenon. Mereka kemudian pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1963, yang kemudian terkenal dengan istilah The British Invasion. Tahun 1967, The Beatless melahirkan sebuah album yang menjadikan mereka sebagai legenda yang mendunia. Album itulah yang membuat mereka diakui sebagai orang-orang terbaik di bidang musik, atau menjadi ahli Ternyata, The Beatless butuh 10 tahun untuk bisa sukses.

Kemudian, contoh kedua yang dikemukakan Galdwell adalah Bill Gates. Ia mulai menekuni programming komputer di tahun 1968 ketika dia berumur 13 tahun. Hanya dalam waktu 7 tahun yaitu pada usia 20 tahun, Gates mendirikan Microsoft yang tidak lama kemudian dipercaya sebuah perusahaan raksasa, untuk membuat sistem operasi IBM PC sebagai produk komputernya yang terbaru saat itu. Hal itu menandakan bahwa Gates sudah dianggap sebagai ahli.

Tapi mengapa "hanya" 7 tahun, bukan 10 tahun? Sebab, Bill Gates menginvestasikan waktu untuk berlatih lebih dari 3 jam sehari. Di dalam tulisan autobiografi dikatakan Gates biasa berlatih 7-8 jam sehari, bahkan tidur di lab komputer. Tak heran, ketika usianya baru 20 tahun, dia sudah menyisihkan waktunya lebih dari 10.000 jam.

Jadi, tidak bingung  lagi kan, mengapa tulisan yang berasal dari seorang penulis dengan jam terbang 5 tahun, berbeda dengan yang 10 tahun. Atau, alasan mengapa meskipun Mama saya yang sudah memasak di dapur puluhan tahun, meski "hanya" membuat tempe goreng tapi rasanya jauh lebih lezat dibandingkan ayam goreng bikinan saya yang kurang akrab dengan dapur *uhuk curcol mak*

Kalau saya boleh menyimpulkan, jika teman-teman berniat menjadi ahli apapun, mulailah berlatih dari sekarang. Suka menulis, mulailah menyisihkan waktu lebih banyak untuk menulis. Gemar masak? Perbanyaklah memasak dan jangan segan dan sungkan untuk kirim-kirim ke rumah saya hehehehe :D






6 comments:

  1. Jadi ingat buku rantau 1 muara yg terakhir, tentang memilih karir dari hal yg kita sudah tekuni selama 5 tahun terakhir mba :). Ternyata jadi ahli tu butuh waktu banyak dan konsistensi yah:D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, kurang lebih begitu mbak. Saya malah belum baca buku rantau 1 muara itu. Penulisnya siapa ya?

      Delete
  2. Jadi 10,000 hours rules itu sama dengan alah bisa karena biasa ya, mak ? ^_^

    Salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga. Intinya sih kemampuan apa pun semakin sering digunakan, semakin mahir. Kurang lebih gitu deh mak hehehe. makasih udah mampir ^_^

      Delete
  3. spt kata pepatah "pactise makes perfect", ya, Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kurang lebih seperti itu, mbak. Makasih udah mampir yaa :)

      Delete

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...