|
Saya ditambah Acer Aspire Slim Aspire E1 sama dengan emak aktif dan bahagia (gambar: dok. pribadi, acerid.com) |
Tidak salah rasanya menyebut para wanita dengan berbagai perannya disebut para super woman. Bayangkan, sejak bangun pagi hari hingga malam hari tak terhitung berbagai peran yang dilakukan. Mulai dari petugas beres-beres rumah, tukang masak, pengasuh anak, antar jemput sekolah, wanita karir atau pekerja paruh waktu, atau blogger dan lain sebagainya. Itu sebabnya menurut saya, seluruh emak itu sudah pasti aktif.
Terus bagaimana donk agar menjadi emak yang bahagia? Wah ini penting banget. Jangan sampai kebahagiaan emak dikesampingkan.
Eits, sebelum mulai cerita lebih lanjut, saya mau menyapa dulu emak-emak di
Kumpulan Emak Blogger. Salam kebersamaan dari saya. Tetap semangat untuk mengikuti ajang #30HariBlogChallenge yang diadakan oleh
Kumpulan Emak Blogger dan
Acer Indonesia.
Nah ini pertanyaan yang menjadi tema di minggu ke-4 yang jawabannya gak sabar saya tuliskan:
"Mengapa saya layak memiliki Acer Slim Aspire E1, yang didukung oleh prosesor Intel®. Mulai dari Intel® Celeron® dan Core™ i3, dan 30% Lebih Tipis."
Saya awali jawaban saya dengan sebuah pertanyaan. Jika kita sebagai seorang anak, istri dan ibu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk membahagiakan keluarga, mengapa tidak untuk diri sendiri?
Selama ini kita para emak selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk
keluarga, misalnya makanan, air minum, sekolah dan lain-lain, termasuk
ketika keluarga kami memutuskan untuk menggunakan
Acer Aspire One sebagaimana dalam tulisan
"Notebook Tipis dengan Harga Realistis, Bikin Emak Makin Eksis" dan
"Acer Slim Aspire E1 untuk Kerja Pantang Menyerah, Waktu Keluarga Makin Meriah"
Demikian pula ketika saya bekerja dan berusaha memberikan yang terbaik
dan memenuhi tenggat waktu yang diminta oleh klien ditemani oleh Acer
seperti saya ceritakan dalam
"Notebook Acer Slim Super Enteng, Mobilitas dan Online Emak Makin Mentereng". Intinya, agar semua orang puas dan bahagia.
|
Selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga (dok.pribadi) |
Sebuah peristiwa melow pada akhir pekan kemarin kemudian membuat saya berpikir lebih dalam mengenai arti kebahagiaan. Sebagai ibu rumah tangga, baik yang bekerja di kantor ataupun paruh waktu, atau kegiatan lain, bisa sangat mudah "tenggelam" diantara kebutuhan, keinginan ataupun tuntutan orang di sekitar, sehingga terkadang membuat emak mengesampingkan kebahagiaan dirinya sendiri.
Jika sebagai emak kita berusaha memberikan yang terbaik untuk kebahagiaan orang-orang yang kita cintai, namun mengapa memberikan kebahagiaan "seadanya" untuk diri sendiri? Tak sadar, saya selalu menomorduakan segala kebutuhan atau keinginan saya pribadi, seakan-akan takut disebut egois.
Padahal segala sesuatu yang berlebihanan termasuk menekan kebutuhan ataupun keinginan, justru bisa berakibat buruk. Terutama, ketika terpicu sedikit saja, dapat memberikan efek yang lebih besar daripada yang biasanya terjadi. Oleh karena itu, saya ingin mencoba memperbaiki segala sesuatunya mulai dari dalam diri.
Saya bertekad untuk mengubah itu semua, yaitu dengan berusaha memberikan lebih banyak penghargaan, mendengarkan lebih jauh apa yang dibutuhkan, diinginkan dari lubuk hati yang terdalam. Saya seakan disadarkan bahwa kebahagiaan itu letaknya di dalam hati, bukan sekedar dalam peristiwa ataupun sikap orang lain.
Lagipula, saya meyakini bahwa sebuah keluarga dan anak-anak yang bahagia, berasal dari ibu yang bahagia. Kondisi hati dari ibu sangat mampu menular pada seluruh keluarga. Untuk itu, saya merasa perlu melakukan perjalanan untuk diri saya sendiri.
Bukan, sama sekali bukan berarti saya menghiraukan keluarga ataupun hal utama lainnya, tapi saya merasa sesekali saya perlu memberikan liburan untuk diri saya sendiri. Saya ingin kembali terhubung dengan kedalaman hati saya untuk mencari lebih dalam arti kebahagiaan bagi saya pribadi.
Sebagaimana dikatakan oleh Ralph Waldo Emerson,
"Apa
yang ada di belakang kita dan apa yang terbentang di hadapan kita adalah
masalah kecil dibandingkan dengan apa yang ada dalam diri kita."
|
Taman di dekat Gedung Sate, Bandung sebagai lokasi jogging favorit, yoghurt nikmat, sahabat tercinta dan Acer impian (sumber: ruangjepret.blogspot.com, acerid.com, flickr.com, dok.pribadi) |
Perjalanan saya ini saya anggap sebagai waktu untuk "melihat dari
bangku penonton" agar segala sesuatu terlihat lebih jelas. Mengapa saya
sebut demikian, penonton pertandingan, misalnya sepak bola, biasanya
memiliki pandangan yang lebih luas mengenai pertandingan dibanding para
pemain yang di lapangan. Bukankah demikian?
Rencana
saya dalam waktu dekat adalah pergi ke Bandung, bertemu dengan
teman-teman masa kuliah saya dulu, menyempatkan diri untuk jogging di
sebuah tempat favorit saya disana, mencicipi yoghurt kesukaan saya dan kuliner lain yang tak kalah menggoda. Perjalanan
yang rencananya kemudian akan saya tuliskan di blog.
Saya yakin jika saya ditemani
Acer Slim Aspire E1 yang suportif dan berdaya dengan “
didukung performa Intel® Processor di dalamnya“ akan mendukung saya dalam perjalanan saya. Mulai dari kemudahan yang dijanjikan
Acer Aspire E1-432 dengan tiga buah port USB, yang satu diantaranya
menggunakan USB 3.0 dengan transfer data 10x lipat mampu lebih kencang
dibandingkan USB 2.0. Juga terdapat sebuah card reader yang dapat
membaca memori berbasis SD Card dan MMC yang memudahkan saya memindahkan gambar dari kamera.
Tak hanya itu,
Acer Slim Aspire E1 juga menyertakan sebuah Webcam HD
untuk keperluan streaming, video chatting dan lain-lain. Jadi, saya masih bisa dong ngobrol sambil melihat wajah anak-anak dan suami saat di perjalanan nanti. Yang tak kalah penting adalah untuk kebutuhan konektivitas,
Acer Aspire E1-432 ini menyertakan satu
buah port LAN (RJ-45) yang bisa digunakan tanpa
converter apapun, serta sebuah wireless adapter Acer Nplify 802.11b/g/n guna berselancar
ke dunia maya dengan menggunakan jaringan hotspot.
Acer Slim Aspire E1 dengan daya tahan baterai dengan kapasitas
2500 mAh yang dalam beberapa pengujian mampu bertahan hingga 6 jam (359 menit) untuk memutar
konten multimedia (film HD), dan berkisar 3-4 jam saat menjalankan game, tentu saja akan bertahan lebih lama jika digunakan hanya untuk browsing ataupun menulis membuat saya tak perlu sebentar-sebentar harus mencari lokasi untuk charge baterai.
Rasanya
Acer Slim Aspire E1 mampu memenuhi fungsi esensial notebook, tanpa mengorbankan ukuran
form factor/dimensi.
Bentuknya 30% lebih tipis dibanding notebook konvensional,
menjadikannya tetap bersahabat untuk mobilitas yang saya butuhkan Namun, tentu saja yang menjadi daya tarik utama adalah penggunaan prosesor Intel
Celeron 2955U yang sangat memuaskan dari segi efisiensi daya (TDP 15Watt), juga performa terutama dari segi grafis jauh lebih baik dibandingkan generasi
sebelumnya.
Sebagaimana pertemuan reuni, saya juga ingin donk kelihatan keren. Trus apa donk yang bisa bikin saya bisa begitu? Tentu saja artinya bersanding dengan
Acer Aspire E1-432 yang
“tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya”. Setuju atau setuju banget? Hehehe ^_^
Inget nih, gak boleh makan coklat itu bisa bikin sensitif, tapi jangan sampe kelupaan makan pepaya. Gak ada lagi
what if atau seandainya, yang ada bergerak aktif dan merasa bahagia. Yuk berdoa yang positif, biar dapet notebook Acer Slim Aspire yang super gaya!
“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin
Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”