Pages

Tuesday 25 December 2012

Godaan Duniawi Itu Bernama Batik, Tenun, Songket dll

Assalamualaikum wr.wb. Selamat malam teman-temaaaaan. Kalau saya ditanya kegiatan yang disukai akhir-akhir ini (idiiih siapa jg ya yg mau nanya ;) jawabannya adalah melihat-lihat kain asli Indonesia, tanah airku tercintah.


Bukan lebay bin sok nasionalis, ternyata Facebook membuka cakrawala ttg betapa indahnya kain-kain produksi nasional. Mulai dari batik, tenun, songket dll. Walaupun ujung2nya ingin memiliki alias belanja hehehe :D

Daaan.. seperti kurang menggoda aja, produk2 kain itu juga sek arang diproduksi menjadi produk turunan yang keren bin bikin ngeces para wanita seperti saya (emang seperti apa ciiih), misalnya jadi baju, tas, sepatu, dompet, tempat hp, sampe gantungan baju, taplak meja dll yang tidak kurang bikin mupeng (FYI, muka pengeeeen :)

Tapi, sebagai seorang yang bisa menahan diri dari sikap konsumtif (still trying very, i mean veryyy hard ;) dan sederhana (kata lain dari dana terbatas), sangat selektif dalam memilih kain yang dikonsumsi (emang makanan cyiiin). Sebab, kebutuhan lain seperti belanja sehari-hari, berbagai cicilan, uang sekolah, diapers, baju anak2 (loooh ini baju lagi) merupakan prioritas yang lebih utama.

Sebagai catatan, dari pekerjaan berburu kain ini (hehe biar lebih keren) saya mendapat beberapa masukan yang suuaangat penting untuk diperhatikan para wanita (dan pria juga sih) pecinta kain-kain tradisional.

  1. Untuk kain batik, teliti sebelum membeli meskipun beli online. Pedagang batik online shop yang baik biasanya akan memberitahukan jika produknya memiliki cacat berupa lubang atau yang lain terutama untuk kain lawasan (jadi bukan tembang aja yang lawas..hihi opo iki).
  2. Batik secara garis besar terbagi 3,yaitu tulis, cap dan print. Saya dipesankan oleh salah satu teman kalau sebaiknya beli tulis atau cap untuk mendukung para pembatik tradisional. Bukan berarti batik print harus dibuang (saya siap nadahin kok:), tp batik print itu adalah kain yang diprint dengan motif batik oleh industri, gitu loh.
  3. Naah, kalau tenun itu saya baru tahu ternyata banyak juga macemnya ada tenun Jepara, ada juga tenun Bima, tenun Timor dll dan sebagai informasi, ...semuanyaa indaaaah (macam lagu kebunku itu). Saya aja sampe terpesona oleh kain-kain itu. Saya sendiri sih blm pernah beli (hiiiks), tp saya yakin produk2 itu sangat cihuy binti ajib. Sebagian besar yang saya tahu sih produk ATBM alias alat tenun bukan mesin, artinya yaa manusia donk yang nenun, masa makhluk halus sih :D Tapi, mungkin sudah ada tenun mesin di luar sana, jd teliti sebelum beli, dan ingat2 saya siap mengirimkan alamat jika mungkin ada hibah tenun (ngareeeeep). Aamiin.
  4. Kemudian, kain songket. Ini adalah jenis kain yang bikin saya pengen pulang ke rumah Mama dan mengobrak-abrik lemarinya (eh :D). Sebagai informasi, orangtua saya asli dari ranah Minang, jd Mama saya punya lah beberapa koleksi songket. Tapi kok saya dulu kurang perhatian yaa. Dan dengan menyesal saya katakan, saya blm banyak tahu ttg kain ini :(
Teng..toong..waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 malam, saatnya cuci kaki dan tangan, lalu makan nasi goreng (hehehehe jangan ditiru). Sudah malam nih, tukang nasi goreng langganan saya juga udah ngidupin kompor kenceng2 di depan rumah. Daaaaaah temansss :)


No comments:

Post a Comment

Terimakasih yaa ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...